Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Jawa Timur Gresik
Asal Usul Desa Kedanyang Kebomas Gresik
- 10 Juli 2018
Semua berawal dari cerita mengenai sosok manusia sakti yang biasa disebut ksatria. Sebelum menjadi sebuah desa, wilayah/tanah Kedanyang dihuni banyak roh/makhluk halus. Banyak orang yang mencoba mendiami wilayah Kedanyang namun selalu gagal, karena setelah menduduki wilayah tersebut, banyak  orang yang jatuh sakit. Dalam kurun waktu kala itu, tidak ada yang berani mendiami wilayah tersebut lagi. Singkatnya, wilayah ini dikenal angker dan menyeramkan.
Setelah lama tak pernah dihiraukan, terdengar kabar bahwa akan ada seorang manusia sakti yang mampu menaklukkan tanah yang dihuni banyak roh dan makhluk halus tersebut. Orang yang hendak menaklukkan tanah tersebut masih memiliki garis keturunan dengan Sunan Giri, beliau bernama Mbah Jambul. Nama tersebut diberikan karena Mbah Jambul memiliki jambul yang sangat panjang. Anehnya lagi, jambul tersebut tidak bisa dicukur atau dipotong. Oleh karena itu, beliau diberi nama si Jambul atau Mbah Jambul.
            Mbah Jambul mulai memasuki tanah Kedanyang yang dianggap keramat tersebut dengan membaca Basmalah. Dengan kesaktian yang beliau miliki, akhirnya beliaupun berhasil manaklukkan tanah keramat tersebut. Setelah tanah tersebut ditaklukkan, masyarakat pun mulai berani mendiami wilayah tersebut dan tidak takut lagi akan roh – roh atau makhluk halus yang dulunya menghuni wilayah tersebut.
            Sejak saat itu, Mbah Jambul pun diberi nama “Pangeran Danyang”, yang mana Danyang berarti tempat atau bisa dikatakan desa. Dan nama “Pangeran Danyang” itu diberikan karena kehebatan Mbah Jambul yang berhasil membebaskan wilayah Kedanyang dari roh – roh halus. Dalam bahasa Jawa Kuno, “danyang” sering disebut “roh/makhluk halus/penunggu”.
            Nama Kedanyang sendiri berasal dari 2 kata, yaitu “Ke” dan “Danyang”.“Ke” berarti ke mana – mana. Kata “Ke” ini ditambahkan karena wilayah Kedanyang yang luas yang biasa menjadi tempat untuk menerobos ke berbagai tempat tujuan.  Karena di sebelah barat Kedanyang, bisa tembus ke Desa Banjarsari, dan perumahan Bunder, sebelah timurnya bisa menembus ke segala desa, seperti Prambangan, Tawang sari, Gembyang, dan lain-lain, sebelah utara, bisa menembus ke desa Srembi, Kembangan, dan Sumber. Sedangkan “Danyang” berarti tempat. Jadi, dua kata tersebut digabung menjadi Kedanyang yang artinya, kemana – mana pasti memiliki tempat tujuan.

            Kata “danyang” memang sering dikait-kaitkan dengan berhantu/angker. Hal tersebut wajar adanya menelisik cerita di atas. Kini, Kedanyang telah berevolusi menjadi wilayah kota Gresik yang dipenuhi perumahan. 

Sumber: http://majalah-alasjurit.blogspot.com/2016/11/asal-usul-desa-kedanyang-kebomas-gresik.html

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Prajurit Pemanah Kasultanan Kasepuhan Cirebon Di Festival Keraton Nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Kirab agung milad ke 215 kesultanan kacirebonan
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
PANURUNG: Pasukan Pengawal Keraton Sumedang Larang
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Jawa Barat

Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
sate ayam madura
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Timur

soto ayam adalah makanan dari lamongan

avatar
Sadaaaa