Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Jawa Timur Desa Kuncir, Kecamatan Ngetos,Kabupaten Nganjuk
Asal Mula Desa Kuncir

Nganjuk adalah suatu kota kecil yang terletak di Propinsi Jawa Timur. Kota kecil ini diberi julukan Kota Angin karena kota ini diapit oleh dua gunung, yaitu Gunung Wilis dan Pegunungan Kendeng sehingga tak heran jika kota seluas 1.224 km2 ini memiliki frekuensi angin yang sangat tinggi dan besar. Di kota Nganjuk sendiri berdiri sebuah desa kecil di daerah Kecamatan Ngetos yang disebut dengan Desa Kuncir. Tak jauh dari Desa Kuncir terdapat wisata air terjun yang cukup fenomenal, yaitu Air Terjun Sedudo. Jika kita berkunjung ke Air Terjun Sedudo, kita akan menemukan makam Ki Agung Ngaliman.

Pada zaman dahulu, diperkirakan pada abad ke 19, terdapat seorang kyai terkenal yang bernama Kyai Ngaliman yang berasal dari daerah Jawa Tengah. Pada suatu ketika datanglah Kyai Ngaliman di suatu tempat baru yang berada di sebelah utara lereng Gunung Wilis yang tepatnya sekarang disebut dengan Desa Ngaliman. Kyai Ngaliman datang di tempat tersebut dengan diikuti oleh beberapa muridnya.

Pada suatu hari sang kyai mengumpulkan muridnya untuk musyawarah guna menyampaikan berita kepada Bupati Nganjuk. Namun secara tidak terduga, ada seorang lain dengan maksud yang jahat ingin mengadu domba, ia memberikan laporan kepada Bupati Nganjuk yang berisi bahwa Kyai Ngaliman bersama dengan muridnya telah bermusyawarah untuk menyerang atau merobohkan kekuasaan Bupati Nganjuk. Berita ini pun didengar oleh Bupati Caruban, adik Bupati Nganjuk. Dengan tidak berpikir panjang, Bupati Caruban mengambil sikap dengan segera menyiapkan para prajuritnya untuk menghancurkan pasukan Kyai Ngaliman yang dianggap jahat.

Pada suatu saat, Kyai Ngaliman sedang perjalanan menuju ke Nganjuk bersama muridnya. Namun, sesampainya di Caruban mereka telah dihadang oleh pasukan dari Caruban dan terjadilah suatu pertempuran di tengah perjalanan tersebut. Pertempuran ini menyebabkan banyak murid Kyai Ngaliman yang menderita luka - luka dan tidak mampu melawan serangan prajurit Caruban yang besar dan sakti. Pertempuran ini menyisakan hanya 6 orang termasuk Kyai Ngaliman. Akhirnya karena mengalami kekalahan, Kyai Ngaliman memerintahkan muridnya untuk mundur dan kembali ke Ngaliman.

Di dalam perjalanan menuju ke Ngaliman, ada dua murid Kyai Ngaliman yang akhirnya meninggal dunia. Lalu mereka dimakamkan di sebelah selatan daerah Berbek yang akhirnya sekarang menjadi nama Desa Semare (tempat peristirahatan terakhir). Hingga akhirnya tinggalah beberapa pengikut saja yang tersisa. Namun, secara tiba tiba ada dua orang murid Kyai Ngaliman yang bernama Kyai Iro dan Kyai Kalap Abdulrahman juga sudah tidak sanggup lagi melanjutkan perjalanan dan akhirnya meninggal dunia mereka. Jenazah dari kedua kyai tersebut dimakamkan ditengah - tengah semak. Oleh karena banyaknya senjata yang mereka bawa, akhirnya senjata tersebut dipendam di sekitar makam Kyai Iro dan Kyai Kalap Abdulrahman.

Sebenarnya Kyai Kalap Abdulrahman adalah sahabat Kyai Ngaliman yang berbangsa Tionghoa yang sudah masuk Islam. Karena kesetiaannya kepada Kyai Ngaliman, nama Kyai Kalap Abdulrahman menjadi termahsyur dimana - mana. Kyai Kalap Abdulrahman memiliki ciri khusus yaitu rambutnya panjang dan dikuncir. Karena Kyai Kalap Abdulrahman terkenal sebagai orang sakti dan berkuncir, maka daerah tempat pemakamannya sampai sekarang disebut dengan nama Desa Kuncir.

Adapun karena keamphan senjata yang ditanam di tempat tersebut, menjadikan tempat tersebut menjadi angker. Hal ini terbukti menurut kepercayaan masyakarat di Desa Kuncir bahwa pada zaman dahulu, Belanda inign membangun jembatan di Desa Kuncir namun selalu gagal. Sampai akhirnya Tuan Besu yang akan membangun jembatan pun mengadakan selamatan di tempat pemakaman tersebut dengan menyembelih dua ekor kambing, dua ekor ayam, nasi gurih, dan candu dengan maksud sebagai penghormatan kepada dua makam tersebut. Akhirnya Tuan Besu dapat melanjutkan membangun jembatan tersebut dengan lancar.

#OSKMITB2018

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Jembatan Plunyon Kalikuning
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...

avatar
Bernadetta Alice Caroline