|
|
|
|
Arca Totok Kerot, Sebuah Cerita Rakyat Bukti Kesaktian Sri Aji Jayabaya Tanggal 06 Jan 2019 oleh Roro . |
Kediri - Sosok Sri Aji Jayabaya memang menjadi sentral dalam perjalanan Kerajaan Kediri, karena selain menjadi raja paling sukses juga dikenal memiliki kesaktian tak tertandingi. Salah satu buktinya saat ini dapat dijumpai di Arca Totok Kerot, dimana berdasarkan cerita rakyat patung tersebut tercipta sebagai akibat dari sabda yang dikeluarkan sang raja.
Arca Totok Kerot berada di Desa Bulupasar, Kecamapatan Pagu, Kabupaten Kediri, atau
sekitar 10 kilometer sebelah selatan Pamuksan Sri Aji Jayabaya di Desa Menang.
Perwujudannya berupa seorang buto atau raksasa perempuan dengan rambut terurai, duduk jongkok satu kaki tegak, mata melotot, mengenakan mahkota dan kalung berbandul terkorak dan satu lengan sebelah kiri putus.
\\\"Arca ini ditemukan sejak jaman penjajahan Jepang dulu. Kalau lengannya yang putus
itu karena dipaksa diangkat pada jamannya Belanda dulu,\\\" kata Slamet, pemilik warung
di sekitar lokasi Arca Totok Kerot, saat berbicang dengan detiksurabaya.com, Kamis
(27\/1\/2011).
Slamet menambahkan, meski berupa arca Totok Kerot diyakini masih \\\'hidup\\\' dan itu bisa diketahui oleh sejumlah orang yang memiliki keahlian khusus. Dia sendiri mengaku pernah menjumpainya dalam mimpi sebanyak 2 kali, dimana Totok Kerot adalah jelmaan seorang putri berparas cantik dengan pakaian khas kerajaan. \\\"Itulah kenapa tangannya putus saat diangkat. Dia tidak mau dipindahkan dipaksa, jadinya ya begitu,\\\" sambungnya.
Mengenai siapa sebenarnya Totok Kerot, dalam sebuah cerita rakyat yang terkenal di
Kabupaten Kediri arca tersebut adalah penjelmaan puteri cantik dari seorang demang
di Lodoyo, Blitar. Dia berkeras ingin diperistri oleh Sri Aji Jayabaya, meski keinginannya tersebut ditentang oleh sang ayah.
Karena tak mendapatkan restu orang tua, sang puteri nekat datang ke Kediri dan terlibat peperangan dengan pasukan dari kerajaan, dimana dikisahkan kemenangan akhirnya berpihak kepadanya. Sebagai tuntutan atas kemenangannya, sang puteri berkeras ingin ditemui oleh Sri Aji Jayabaya, dimana apabila keinginan tersebut tak dikabulkan dia akan membuat onar.
Tuntutan sang puteri terkabulkan, dimana saat berhasil bertemu dengan Sri Aji Jayabaya dia kembali menyampaikan keinginannya untuk diperistri. Namun Sri Aji Jayabaya bersikukuh menolak keinginan sang puteri dan terjadi perang tanding diantara keduanya. Setelah sang puteri terdesak, Sri Aji Jayabaya mengeluarkan sabda dengan menyebut sang puteri memiliki kelakuan seperti buto, hingga akhirnya terwujudlah sebuah arca raksasa.
\\\"Soal nama Totok Kerot asalnya dari mana saya tidak tahu, cuman inilah bukti bagaimana Jayabaya memang sakti. Sekali ucap saja bisa jadi apa yang diinginkannya,\\\" tambah Slamet tegas.
Slamet juga mengatakan, entah karena memang kesaktian sang puteri dari Lodoyo, Blitar, atau berkah dari kehebatan Sri Aji Jayabaya, arca Totok Kerot saat ini diyakini memiliki daya magis yang luar biasa besar. Setiap harinya pengunjung hampir pasti ada, dimana mereka selalu memanjatkan keinginan sesuai dengan apa yang diyakininya.
\\\"Dari Blitar, Jombang, Surabaya sampai Jawa Tengah ada yang datang kesini. Biasanya
mereka obong-obong (ritual) di sekitar arca dan memanjatkan keinginan,\\\" pungkas
Slamet.
Sumber : https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-1555965/arca-totok-kerot-sebuah-cerita-rakyat-bukti-kesaktian-sri-aji-jayabaya
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |