Ansambel Uning-Uningan merupakan salah satu ansambel yang dimiliki oleh masyarakat Batak Toba. Ansambel ini lahir pada masa Opera Batak sebagai media ekspresi hiburan sehingga kedua kesenian ini memiliki kaitan satu dengan yang lain disebabkan pemain di kedua kesenian tersebut dituntut selain dapat bermusik juga memiliki kemampuan ber teater, bernyanyi, dsbnya. Adapun instrument yang dipakai dalam Ansambel Uning-Uningan adalah percampuran dari Ansambel Gondang Sabangunan dan Ansambel Gondang Hasapi serta masuknya instrument-instrument solo. Instrument yang dipakai dalam ansambel ini diantaranya: 1. Sarune etek (penjelasan dapat dilihat di artikel Ansambel Gondang Hasapi). 2. Hasapi ende (penjelasan dapat dilihat di artikel Ansambel Gondang Hasapi). 3. Hasapi doal (penjelasan dapat dilihat di artikel Ansambel Gondang Hasapi). 4. Garantung (penjelasan dapat dilihat di artikel Ansambel Gondang Hasapi). 5. Hesek (penjelasan dapat dilihat di artikel Ansambel Gondang Hasapi). 6. Taganing (penjelasan dapat dilihat di artikel Ansambel Gondang Sabangunan): akan tetapi terdapat perbedaan pada permainan di ansambel ini. Pada Ansambel Gondang Sabangunan, taganing berfungsi sebagai instrument pembawa melodi sementara pada Ansambel Uning-Uningan, taganing berfungsi sebagai instrument pembawa ritmik / perkusi. 7. Sulim: termasuk dalam klasifikasi aerofone (media bunyinya melalui udara). Pada awalnya termasuk dalam instrument solo akan tetapi pada perkembangannya masuk dalam berbagai ansambel di Batak Toba. Terbuat dari bambu dengan 6 lubang nada dan 1 lubang tiup. Termasuk dalam keluarga side blown flute (flute yang ditiup dengan posisi menyamping). Fungsinya sebagai pembawa melodi.
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kasultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda berwarna hitam. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam berupa golok dan pisau. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis namun ada juga yang memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce. QUIVER ( TEMPAT ANAK PANAH ): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock ana...
Pasukan pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belakang.
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang