Masjid Al-Baakhirah di Baros, Kota Cimahi ini memang menarik perhatian, ditambah lagi dengan posisinya yang dibangun di pertigaan jalan membuatnya tampak seperti sebuah monumen kapal laut yang disandarkan di daratan. Masjid Kapal ini juga dilengkapi dengan sebuah menara yang bentuknya menyerupai sebuah mercusuar.
Masjid Kapal ini dibangun oleh keluarga mantan nakhoda kapal, H, Budianto. Sebelum wafat mendiang Pak Budiyanto ingin membangun masjid sebagai kenang kenangan dan bisa dipakai untuk kepentingan warga sekitar. Cita cita tersebut dilaksanakan oleh istri dan anak anak beliau yang mewakafkan tanah juga mengeluarkan dana untuk membangun masjid tersebut.
Pembangunan masjid selesai dan diresmikan tanggal 26 April 2016 yang laluPembangunan masjid ini dilaksanakan selama 8 bulan dengan luas bangunan 90 meter persegi di atas lahan seluas 200 meter persegi dengan daya tampung sekitar 100 Jemaah. Sebagai sebuah masjid, Masjid Al-Baakirah ini pun terbuka untuk umum termasuk menerima kunjungan khalayak umum.
Pembangunan masjid menyerupai sebuah kapal yang bersandar ini terinspirasi dari kisah Nabi Nuh dan tentu saja karena memang dibangun oleh keluarga pelaut. Sehingga pembangunannya begitu detil sebagai sebuah kapal sungguhan. Dibagian luar ada cerobong dan jangkar berwarna putih yang diikat dengan tali besar.
Ada juga bangunan mirip geladak, serta kabin untuk nakhkoda dan awak kapal. Kesan "kapal laut" semakin terasa saat masuk karena desain interior masjid ini dibuat layaknya interior kapal laut yang megah. Lantai masjidnya cantik dengan keramik cokelat yang menyerupai kayu.
Di tengah mimbar untuk khotbah, terdapat lafaz Allah dengan ornamen kayu mirip jangkar. Naik ke lantai dua, ada dua ruangan yang berfungsi sebagai ruang kontrol lampu masjid. Namun, ruang kontrol ini dibuat seperti ruang kemudi, lengkap dengan tombol-tombol layaknya kapal sungguhan.
Bahkan pelampung yang ada di kapal inipun adalah pelampung sungguhan seperti yang ada di kapal laut sebenarnya. Selain dari aksesoris, semua bagian dari kapal difungsikan dan dimanfaatkan sedemikian rupa. Anjungan pun difungsikan sama seperti kapal, bila di kapal laut anjungan untuk tempat navigasi anak buah kapal mengemudi serta mengatur listrik interior dan eksterior kapal, disini pun disamakan, anjungan berfungsi untuk pengaturan listrik.
Seperti kapal sungguhan, masjid ini juga dilengkapi dengan radio komunikasi, Klakson kapal, lampu-lampu navigasi, juga sirine berfungsi dan akan bunyi saat waktu buka puasa dan imsak tiba. Selain keunikan dari bangunannya, para pengurus masjid ini pun mengenakan seragam ala anak buak kapal (ABK).
Masjid Al-Baakhirah
Jl. Bapak Ampi No. 1E RT. 02 / RW. 06 Kelurahan Baros
Kec. Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat 40521
0813-2039-4182
#OSKMITB
Referensi
http://www.imgrum.org/user/novabudiliyana/696585520/1280069483368677683_696585520
http://khazanah.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-digest/16/07/25/oavbua313-masjid-albaakhirah-seolah-bersandar-di-dermaga
http://belitung.tribunnews.com/2016/06/30/ini-foto-foto-masjid-berbentuk-kapal-di-jawa-barat-sampai-ada-ruang-kemudinya-segala-lo
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kasultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda berwarna hitam. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam berupa golok dan pisau. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis namun ada juga yang memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce. QUIVER ( TEMPAT ANAK PANAH ): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock ana...
Pasukan pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belakang.
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang