Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Jawa Tengah Kudus
Air Tiga Rasa

Pemandangan yang menarik memang menjadi salah satu daya tarik para wisatawan berkunjung ke tempat wisata Gunung Muria. Tak hanya itu, keberadaan Sunan Muria sebagai penyebar Islam di daerah tersebut telah menjadikan daerah yang terletak di perbatasan Kabupaten Kudus, Jepara dan Pati itu mempunyai banyak kisah dan peninggalan. 

Salah satu peninggalan di masa Sunan Muria adalah tiga sumber mata air yang mempunyai rasa berbeda. Masyarakat setempat sering menyebutnya dengan Air Tiga Rasa.

Air Tiga Rasa terletak di dekat makam Syaikh Syadzali. Ia merupakan murid dari Sunan Muria yang berasal dari Baghdad. Ketika Syaikh Syadzali menghadap Sunan Muria untuk berguru, ia dianjurkan untuk pergi ke sebelah utara, tepatnya di daerah Rejenu, Dawe, Kudus. 

Belakangan diketahui bahwa Syaikh Syadzali mempunyai banyak ilmu dan karomah hingga semakin banyak santri yang ingin berguru kepadanya. Salah satu karomah dari Syaikh Syadzali adalah Air Tiga Rasa yang letaknya tak jauh dari makam Syaikh Syadzali.

Kepercayaan yang berkembang di masyarakat setempat, air tersebut mempunyai khasiat yang berbeda. 

Air pertama berkhasiat menjadi obat penyakit, air kedua berkhasiat menumbuhkan rasa percaya diri dalam menghadapi permasalahan hidup, dan air ketiga dipercaya berkhasiat dalam bidang rezeki.

"Memang rasanya berbeda-beda, ada rasa masamnya seperti minuman bersoda, tapi satu sama lain mempunyai tingkat kepekatan yang berbeda," kata Budi, salah satu warga setempat. Konon, ketika tiga air tersebut dicampurkan akan menghasilkan air tawar.

Salah satu pengunjung lainnya yang datang dari Jepara mengatakan bahwa sejatinya air tiga rasa ini melatih kepekaan perasaan dari peminumnya. Rasa kehidupan yang dialami manusia berbeda-beda, ada rasa dendam, baik, dan lain sebagainya.

"Kalau yang ragu-ragu ya pasti rasanya sama. Tapi kalau mantap apalagi sudah dilatih, maka akan merasakan perbedaan dari ketiga mata air tersebut," terang Pitono, pengunjung yang sudah sering mendatangi makam Syaikh Syadzali ini.

Menurutnya, perbedaan dari ketiga air tersebut hanya bisa dirasakan sehingga tak bisa dideskripsikan dengan kata-kata. Begitu juga dengan khasiat atau barokah dari air itu sendiri yang menjadi rahasia dari Allah SWT.

Untuk menuju ke Air Tiga Rasa ini, aksesnya memang masih cukup jauh dan sulit. Letaknya sekitar 3 km dari taman parkir wisata Sunan Muria. Akses ke lokasi hanya bisa dilakukan dengan berjalan kaki atau mengendarai sepeda motor. 

Kamu yang tak ingin jalan kaki bisa memanfaatkan jasa ojek yang ada di area parkir makam Sunan Muria. Jalan berkelok dan menanjak akan ditemui sepanjang perjalanan. Pemandangan yang indah dan udara yang dingin akan menambah sensasi yang berbeda.

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline