Ketika berada dirumah makan padang, kita pasti sering melihat tempat mencuci tangan diletakkan diatas meja makan kita. Dalam bahasa minang, ini dinamakan aia basuah. Kita menggunakan ini untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah makan. Hal ini tentu lumrah ditemukan dimana saja. Namun, yang menjadi ciri khas dari kebiasaan urang minang ini adalah cara menggunakannya. Adat makan di minangkabau, setelah makan biasanya orang minang manonyong (menyiram)  tangan di piring makan. Kemudian baru dicampuangan (dicemplung)  ke tempat aia basuah, sehingga tangan yang dibilas dua kali lebih bersih. Bagi orang minang menjadi hal biasa menyuci tangan sesudah makan langsung di piring bekas makan kita dan malah hal itu dianjurkan dengan pameo: biar ndak kariang rasaki (susah rezeki). Hal ini bermaksud untuk memudahkan orang untuk mencuci piring yang sudah basah.

                Tapi dalam budaya Sunda, hal itu malah terlarang dan larangan ini didasarkan pada alasan : etis. Dianggap tidak sopan dan jorok bila langsung mencuci tangan di piring bekas makan kita, biarkan aja kering dan cucilah tanganmu di tempat lain, dan biasanya mereka langsung ke dapur.

itulah budaya.

pantangan di negeri sendiri, mungkin akan menjadi anjuran di negeri orang lain, atau sebaliknya

 

referensi  :

• https://tourdesumbar.wordpress.com/2015/10/06/aia-basuah-ala-urang-minang-vs-kobokan/
• https://www.wonderfulminangkabau.com/budaya-parahyangan-adat-pariangan/

 

 

OSKMITB2018