Tradisi Adum Ketupat digelar di objek wisata Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri, Minggu (24/6). Ribuan warga terlihat mengikuti gelaran tersebut. Tak ketinggalan Bupati Wonogiri, Joko "Jekek" Sutopo yang beraksi terbang dengan paralayang.
Kepala UPT Waduk Gajah Mungkur, Pardiyanto mengatakan, kegiatan ini merupakan tradisi tahunan. Merupakan puncak ritual menyambut Syawal. Dengan berebut ketupat, masyarakat meyakini bakal mendatangkan keberkahan.
Dalam pesta ketupat tersebut, tidak ada prosesi khusus. Ribuan ketupat dikemas sedemikian rupa sehingga pengunjung bisa menikmati tanpa harus berebutan. Sedangkan gunungan ketupat, hanya berisi ketupat tiruan. Bukan nasi, melainkan kupon doorprise.
"Rebutan ketupatnya dibagi dua sesi. Anak-anak lebih dulu, lalu yang dewasa. Hal ini untuk mengurangi risiko anak-anak terinjak-injak,” ujar Pardiyanto kepada Jawa Pos Radar Solo.
Makna kupat sering diartikan ngaku lepat (mengaku salah). Melalui tradisi ini, dikandung maksud adanya pengakuan salah untuk kemudian dapat saling maaf-memaafkan. Hal ini identik dengan makna halal bihalal. Yakni untuk mengaku salah dan kemudian saling memaafkan demi dapat kembali fitri.
sumber: https://radarsolo.jawapos.com/read/2018/06/25/82868/adum-ketupat-bupati-jekek-naik-paralayang
#SBJ
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang