Aduk-aduk Tempe atau bisa disebut juga Oseng Tempe adalah salah satu makanan khas dari Tegal, Jawa Tengah. Makanan ini merupakan lauk pelengkap untuk nasi ponggol yang biasa dijual di pagi hari. Sebenarnya Aduk-aduk Tempe ini juga ditemukan di daerah lain hanya saja yang berbeda adalah penyebutan namanya. Dari sisi bumbu, banyak persamaannya. Ada yang diiris, ada yang dihaluskan bahkan ada yang kombinasi dari keduanya. Masakan ini menggunakan bahan dari tempe yang sudah dilayukan atau bahkan dari tempe yang sudah dikeringkan sebelum dimasak. Berikut di bawah ini adalah cara membuat Aduk-aduk Tempe.
Bahan-bahan: 5sdm minyak goreng 5 cabai merah, dipotong bulat panjang 1cm, dibuang bijinya 5 cabai hijau, dipotong bulat panjang 1cm, dibuang bijinya 5 butir bawang merah, dipotong halus 2 siung bawang putih, dipotong halus 1 lembar daun salam 1cm lengkuas 1/4kg udang, dikupas 300gr tempe, dipotong persegi 2x1cm, tebal 1/2cm Garam Sedikit Gula Jawa 375cc santan dari 1/2 butir kelapa 2 buah tomat, dibelah dua, dipotong tebal 1cm 5sdm kecap manis
Cara Membuat: Panaskan minyak,tumis cabai merah, cabai hijau, bawang merah, bawang putih dan masukkan daun salam serta lengkuas. Aduk sampai baunya harum, masukkan udang. Sesudah udang mengeras, masukkan tempe. Bumbui dengan garam dan gula jawa. Tuangkan santan, aduk-aduk sampai mendidih, kemudian masukkan tomat dan kecap. Masak sampai santan agak mengental. Angkat dan sajikan. Aduk-aduk Tempe ini rasanya gurih dan nikmat.
Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu
Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.