Bicara soal makanan khas Yogyakarta pasti langsung teringat gudeg jogja, makanan ini memang sudah menusantara. Namun tahukah anda, selain gudeg jogja, provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta juga mempunyai makanan khas yang lain namanya abangan.
Abangan adalah makanan sederhana sesuai dengan namanya yang sederhana, berasal dari pundong sebuah daerah yang berdomisili di kabupaten bantul, Yogyakarta. Kecamatan pundong berjarak sekitar 10 km arah selatan Kabupaten Bantul dan sekitar 18 km dari pusat ibu kota provinsi.
Abangan terbuat dari produksi sampingan tepung tapioka/kanji yang disebut dengan apungan. Olahan dari apungan ini dinamakan abangan. Bumbu-bumbu olahan makanan abangan adalah bawang putih, bawang merah, cabe merah, garam, lengkuas, daun salam dan tempe semangit atau tempe bosok.
Selintas abangan terlihat seperti capcay namun memiliki cita rasa sendiri di mana capcay goreng lebih terasa gurih sedangkan abangan lebih terasa asam dan pedas. Rasa asam pedas inilah yang membuat abangan menjadi makanan yang memiliki cita rasa unik.
Jika anda tengah berkunjung ke kota bantul, lengkapi perjalanan anda dengan mencicipi makanan tradisional khas bantul ini. Abangan hanya dapat dijumpai di daerah pudong saja sehingga merupakan kesempatan yang baik jika anda sedang berada di kota bantul dan ingin mencicipi makanan tradisional ini atau membawanya pulang utuk buah tangan keluarga di rumah. Itulah salah satu makanan tradisional khas bantul Yogyakarta.
Sumber: http://www.makanajib.com/abangan-makanan-tradisional-dari-bantul/
abangan
Menurut yang saya ketahui, nama makanan berbentuk mie, dengan sajian seperti gambar, dengan judul "abangan", di bantul sendiri lebih dikenal sebagai MieDes atau Mie Pedes. Mides ini sejenis dengan mie lethek yang ditemukan di daerah Imogiri (bantul juga) namun beda cara penyajiannya. namun demikian, bahan dasarnya sama, yaitu tepung ketela.
Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu
Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.