Dayeuh Manggung adalah sebuah desa yang terletak di wilayah Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat.
Konon, pada masa Kerajaan Dayeuh Luhur, desa ini masih merupakan kawasan hutan lebat yang kemudian oleh Prabu Liman Sanjaya dijadikan sebagai babakan pidayeuheun atau kota.
- “Hmmm… ke hutan mana lagi yang harus ku tuju untuk berburu? Hutan sebelah barat sudah, hutan sebelah utara juga sudah. Hutan sebelah selatan baru saja kemarin aku jelajahi,“ gumamnya,
- “Ahaaa… kalau begitu, sebaiknya aku ke hutan sebelah timur saja. Aku terakhir ke sana dua bulan yang lalu, barangkali saja binatang buruan sudah mulai banyak lagi.”
“Hutan ini sepi sekali. Pada ke mana binatang itu?” gumam si Aki.
“Hmm… bau harum apa ini?” gumam si Aki.
“Wah, rupanya bau wangi itu berasal dari badan putri cantik itu,” gumamnya.
- “Sampurasun…,” sapa si Aki.
- “Rampes…,” jawab putri itu dengan terkejut.
- “Maaf Putri, jika kehadiran Aki mengganggu ketenangan Putri. Kalau boleh Aki bertanya, siapa gerangan Putri ini?” tanya Aki Panyumpit.
- “Saya Putri Rambut Kasih. Putri Sunan Remenggong dari Limbangan ” jawab Putri Rambut Kasih dengan sopan.
- “Aki sendiri siapa dan kenapa berada di tempat ini?” putri itu balik bertanya.
- “Ampuni hamba Gusti Prabu, hari ini hamba tidak membawa binatang buruan. Tapi, hamba membawa berita gembira untuk Gusti Prabu,” lapor si Aki.
- “Berita apakah itu, Aki? Cepatlah katakan padaku!” desak Prabu Siliwangi penasaran.
- “Ampun, Gusti Prabu. Saat sedang berburu di hutan sebelah timur, hamba bertemu dengan seorang putri cantik. Putri Rambut Kasih namanya. Ia adalah putri Sunan Remenggong dari Limbangan,” ungkap si Aki.
- “Kecantikan putri itu bagai bidadari turun dari Kayangan. Parasnya sungguh mempesona. Wajahnya bulat telur menawan. Alisnya berkilat dan meruncing bagai taji ayam. Hidungnya mancung bagai belimbing. Pipinya bagai seiris limau. Dagunya molek bagai sarang lebah. Bibirnya mungil dan kemerahan bagai buah delima. Rambutnya hitam mengkilap dan panjang terurai,” jelas Aki Panyumpit.
- “Yang lebih mengagumkan lagi Gusti Prabu, tubuh sang Putri amat mulus dan mengeluarkan bau harum yang menyengat hidung,” imbuhnya.
- “Aku perintahkan kalian melamarkan Putri Rambut Kasih untukku! Jangan kembali sebelum lamaranku diterima oleh sang Putri dan keluarganya!” titah Prabu Siliwangi.
- “Daulat Gusti Prabu!” jawab Gajah Manggala dan pembantu Prabu Siliwangi lainnya serentak.
- “Selamat datang di Limbangan, Tuan-Tuan,” sambut Sunan Rumenggong,
- “Kalau boleh tahu, apa gerangan maksud kedatangan Tuan-Tuan kemari?”
- “Ampun Gusti, hamba dan rombongan adalah utusan Prabu Siliwangi dari Kerajaan Pakuan Raharja,” ungkap Gajah Manggala. “Maksud kedatangan hamba kemari adalah melamar Putri Rambut Kasih untuk raja hamba.”
- “Ampun Gusti Prabu, puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa, lamaran Gusti Prabu diterima oleh Putri Rambut Kasih,” lapor Gajah Manggala.
- “Baiklah, kalau begitu. Persiapkanlah segala sesuatunya untuk pesta pernikahan kami!” titah Prabu Siliwangi.
BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung
Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu
Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.