Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Jambi Jambi
7_ Asal Usul Bukit Kancah
- 20 Mei 2018

Di dalam sebuah hutan yang lebat di Negeri Tanjung, hidup tiga orang kakak beradik, Kakak Sulung dan Kakak Tengah adalah laki-laki dan Si Bungsu seorang perempuan. Semenjak orangtua mereka meninggal, mereka hanya tinggal bertiga di hutan dan tidak pernah berinteraksi dengan orang lain. Mereka bertiga terkenal sakti, karena setiap hari mereka berteman dengan berbagai jenis siluman.

Suatu saat, Negeri Tanjung mendapat ancaman penyerangan dari negeri tetangga. Sang Raja merasa gundah, karena negeri tetangga sangat kuat. Lalu, Raja bermaksud meminta pertolongan kedua laki-laki dari tiga bersaudara tersebut. la mengutus pengawalnya mencari Si Sulung dan Si Tengah untuk datang ke istana sebelum bulan purnama tiba.

Kakak Sulung dan Tengah mempertimbangkan permintaan Raja untuk membela Negeri Tanjung. Namun, mereka ragu meninggalkan adik bungsu mereka sendirian di hutan. Kakak Sulung dan tengah khawatir, adik mereka akan diganggu oleh makhluk lain atau binatang buas. Kemudian, mereka bertiga berunding mencari jalan terbaik untuk keselamatan adik mereka.

"Kak, begini saja. Selama kita pergi, adik bungsu kita tutup dengan sebuah kancah atau kuali yang besar. Lalu, kakak bacakan mantera, sehingga adik tidak akan dapat dilihat oleh makhluk apa pun," kata Kakak Tengah.

"Idemu bogus, Dik. Baiklah, sebelum besok kita berangkat ke istana kita lakukan idemu itu," kata Kakak Sulung.

Hari berganti dan kedua kakak beradik ini harus segera menuju ke istana. Ketiga bersaudara itu duduk berkeliling. Mereka berpegangan tangan dengan sedih, karena sebentar lagi akan berpisah dengan adik bungsu mereka. Selama ini mereka tidak pernah terpisahkan. Mereka berpelukan sambil menangis.

Tibalah saatnya, Kakak Tengah mengambil sebuah kancah dan menutupkannya dengan tubuh Si Bungsu di dalam kancah tersebut. Lalu, Kakak Sulung membacakan mantera di hadapan kancah yang berisi adik mereka. Setelah selesai membacakan mantera, kancah tersebut menghilang dari pandangan.

"Nah, adikku sayang, sekarang kau aman, karena tiada seorang pun yang dapat melihatmu. Kakak berdua akan segera kembali padamu," kata Kakak Sulung.

Dengan perasaan sedih, Kakak Sulung dan Kakak Tengah meninggalkan si bungsu. Mereka menuju istana dan siap untuk membantu kerajaan menghadapi musuh.

Kakak beradik ini ditunjuk sebagai panglima perang oleh Raja. Dengan kehebatan mereka dan juga bantuan dari para siluman hutan, mereka berhasil memenangkan pertempuran.

Setelah memenangi pertempuran ini, Raja mengangkat keduanya menjadi hulubalang istana. Hal ini membuat iri beberapa hulubalang lainnya. Kemudian, para hulubalang berusaha menjatuhkan kakak beradik itu dengan bekerja sama dengan musuh untuk menghancurkan Negeri Tanjung.

Raja Negeri Tanjung meminta mereka untuk menghadapi serangan para hulubalang yang sudah berkhianat. Kakak beradik yang sakti itu merasa ragu, karena mereka akan berhadapan dengan kawan-kawan mereka sendiri.

Raja membujuk mereka untuk segera bertindak. Dalam pertempuran ini, Kakak Sulung gugur, karena ia tidak bisa menggunakan kemampuan manteranya dalam keadaan masih penuh keraguan untuk berperang melawan kawan-kawannya sendiri.

Kakak Tengah sangat terpukul dengan kematian kakak sulung, ia lalu berusaha sekuat tenaga memenangi pertempuran tersebut hingga akhirnya Negeri Tanjung pun berhasil mengalahkan musuh.

Sebagai rasa terima kasih, Raja Negeri Tanjung lalu menikahkan putrinya yang cantik dengan Kakak Tengah. Ia berharap Kakak Tengah dapat menjadi penggantinya kelak memimpin Negeri Tanjung.

Usai pesta pernikahan, Kakak Tengah minta izin kepada Raja untuk pulang ke kampung halamannya. Ia bermaksud mencari adiknya.

Pertemuan dengan adiknya sungguh mengharukan. Kakak Tengah menangis sambil memeluk kancah besar yang dipakai untuk menutupi adiknya. Kini, adiknya tidak dapat terlihat lagi, karena hanya Kakak Sulung yang bisa membacakan manteranya. Ia hanya dapat mendengar suara adiknya tanpa bisa melihat wujudnya lagi. Si Tengah menangis sambil memeluk kancah tersebut. Kepada adiknya ia menceritakan bahwa kakak mereka telah tiada. Si Bungsu menangis tersedu-sedu. Mereka saling melepas rindu dengan bercakap-cakap.

Setelah puas bercakap-cakap, Kakak Tengah minta izin kepada adiknya untuk kembali ke istana.

"Tunggulah, adikku. Kakak pasti akan mencari cara untuk membebaskanmu sehingga kau dapat terlihat kembali," janji Kakak Tengah. Adik Bungsu kembali menangis tersedu-sedu.

Si Tengah kembali ke kerajaan.

Ia terus berpikir bagaimana cara menyelamatkan adiknya. Namun, sampai bertahun-tahun ia belum menemukan caranya.

Sementara itu di hutan, kancah yang menutupi Si Bungsu semakin lama semakin membesar. Di bagian atasnya ditumbuhi pepohonan sehingga kancah itu berubah menjadi sebuah bukit. Bukit itu dinamakan Bukit Kancah.

Pesan moral: Asal Usul Bukit Kancah adalah kita harus selalu menyayangi saudara kita. jangan mengorbankan persaudaraan untuk kepentingan pribadi.

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Jembatan Plunyon Kalikuning
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...

avatar
Bernadetta Alice Caroline