Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Bengkulu Bengkulu
5_Cerita Raden Suano
- 20 Mei 2018
Cerita Raden Suano ~ Tersebutlah sebuah cerita tentang seorang Raden yang bernama Raden Suano. Raden Suano ini terkenal dengan kekuatan dan keberaniannya. Dalam segi kekuatannya mulai dari kecil dari telah melatih dirinya, semula dia mencoba mengangkat anak kerbau. Latihan diri dikerjakan setiap hari sampai kerbau itu besar masih juga beliau dapat mengangkatnya.
 

Pada suatu waktu ia ingin menguji kekuatannya untuk mengadu kekuatannya dengan kerbau yang liar. Maka pergilah Raden Suano ke hutan untuk mencari kerbau liar tersebut. Setelah berjalan kira-kira 2 (dua) jam, sampailah beliau ke hutan yang lebat, namun tiada kelihatan. Sambil matanya menjalar kian kemari, dipungutnya akar kayu yang besar yang akan dipakainya untuk umpan kerbau liar itu nanti. Tidak lama beliau menungu, melintaslah rombongan kerbau yang gemuk-gemuk, banyaknya kira-kira ratusan ekor. Diantaranya tampaklah salah seekor kerbau yang paling ditakuti oleh kerbau yang lain, sampai kawan-kawannya yang lain jika mendekat ditusuknya dengan tanduk yang sangat tajam itu, tampaknya itu pemimpinnya.

"Tentulah kerbau ini, kerbau yang paling liar," kata Raden Suano di dalam hati. Terminat di hati Raden Suano untuk memancing kerbau yang liar itu.

Kemudian Raden Suano mulailah mengintip kerbau jalang itu, terus beliau berlari-lari kecil di antara kerbau yang banyak itu untuk mencari sela-sela untuk dapat memancingnya. Tak lama kemudian, kerbau jalang ini mengejar seekor kerbau kecil untuk ditanduknya. Lalu Raden Suano langsung mengambil kesempatan dan mulailah ia melontarkan tali akar kayu dan mengenai kerbau besar. Kerbau itu terjerat, dan jeratannya ini terasa oleh kerbau jalang tersebut maka kerbau itu langsung menarik tali di kakinya dan berlari ingin memutuskan tali jeratan itu, sehingga kerbau itu terbanting beberapa kali. Telah berkali-kali kerbau jalang ini ingin memutuskan tali jeratan itu tapi tidak berhasil.

Maka suatu saat kerbau jalang ini melihat Raden Suano, dan ia langsung ingin menanduknya, tapi Raden Suano mengelak sedikit sehingga tidak kena, Kemudian kerbau jalang ini ingin menanduk kembali, tapi Raden Suano langsung melompat ke atas punggung kerbau itu. Lalu kerbau jalang itu melompat-lompat, sehingga Raden Suano terjatuh dan kerbau itu langsung mendorong kembali, akhirnya Raden Suano berada di bawah perut kerbau itu.

Setelah itu Raden Suano mulai panik karena berada di bawah dada kerbau itu, lalu secara tiba-tiba kerbau tersebut langsung diangkatnya sehingga kerbau jalang itu terjungkir hampir 10 meter tingginya. Kerbau itu datang lagi menanduk, Raden Suano langsung mendorongnya kembali, dan ditangkisnya sehingga tertahan dan kerbau tersebut langsung ditinjunya sehingga terpelanting langsung terjatuh. Tak lama kemudian kerbau tersebut itu terbanting kembali. Kerbau itu bertambah saja mengganas, langsung datang lagi. Raden Suano memukul kembali sekuat tenanganya sehingga kerbau itu terpelanting ke dalam jurang. Kiranya kepala kerbau tersebut sudah pecah dan keluar otaknya, sehingga kerbau itu mati.

Pada suatu hari, adik gadis satu-satunya kesayangan Raden Suano ini hilang dilarikan orang tidak tahu kemana perginya. Raden Suano menundukkan kepala sambil merenung. "Adikku di culik," katanya terputus-putus dengan suaranya yang serak-serak basah. Setiap hari beliau terus menerus mencari informasi dimanakah tempat adiknya itu. Lalu pada suatu hari ada orang mengatakan, bahwa adiknya telah dilarikan orang ke seberang lautan. Dengan kepala tertunduk ia berjalan kian kemari, mendatangi orang disana-sini. Terik panas matahari siang yang menyengat kepala dan tubuhnya tak dihiraukannya. Benaknya penuh dengan berbagai pikiran, hampir ia menjadi putus asa kehilangan adiknya.

Raden Suano berusaha terus mencari jalan yang tepat untuk mendapatkan adiknya kembali. Dihimpunkannya semua sanak saudaranya, dimintainya pendapat mereka. Tidak satu pun keluarganya yang membantu, malahan ada yang melarang Raden Suano mencari adiknya. dengan mengatakan bahwa itu adalah suatu pekerjaan yang sia-sia. Kendati hati pilu oleh kaum kerabat yang tiada membantu, tetapi Raden Suano tidak terpengaruh malah ia mengambil keputusan, "Kalau diantara kita ini tidak ada yang berani untuk berangkat biarlah saya yang akan pergi sendirian, doakan saja semoga berhasil tidak banyak halang rintangan di tengah jalan sampai saya selamat kembali di dusun kita ini lagi."

Lalu Raden Suano mulailah menyiapkan alat-alat untuk kepentingan di dalam perjalanannya. Ia bertekad untuk mencari adiknya yang hilang itu, kemana pun adiknya akan dicarinya. Tinggi gunung akan didakinya, dalam lurah akan dituruninya, laut lepas akan diseberanginya. Mulailah dia bertolak hendak berlayar ke samudera lepas. Kapalnya hanya terdiri dari batang pisang yang setelah dimantarai jadilah kapal itu kapal yang tangguh.
 
 

Telah tiga bulan lamanya Raden Suano mengarungi samudera melintas badai ditelan gelombang, hingga Raden Suano kenal betul dengan sifat laut dan yang ada di lingkungannya, tetapi belum juga bertemu maka berlabulah dia disalah satu pulau untuk beristirahat. Dan waktu beristirahat ia berpikir sebentar bagaimanakah jadinya persoalan ini. Ia berprinsip, "Belum dapat belum pulang dan lebih baik mati dari pada tidak bertemu."


Setelah itu, Raden Suano meneruskan perjalanannya kembali dan langsung mengarungi laut lepas. Dan belum begitu lama berlayar bertemulah dengan seekor ikan hiu yang sangat besar sekali. Ikan tersebut hendak memakan Raden Suano dan Raden Suano hanya pasrah saja bagaimana jadinya. Raden Suano ditelan ikan dan langsung masuk ke dalam perut ikan hiu itu. Oleh karena ikan ini sudah kenyang, ia berenang untuk mencari daratan dan Raden Suano tetap ikut kemana ikan itu pergi. Setelah dilarikan selama 2 (dua) hari 2 (dua) malam ikan ini terdampar di suatu pulau.

Sewaktu ikan hiu ini terdampar terlihat oleh serombongan nelayan yang ingin mencari ikan. Lalu ikan hiu ini beramai-ramai ditangkapnya dan beramai-ramai pula dipotong serta disayatnya untuk dibagi-bagikan. Ketika akan membelah perut ikan hiu, terdengar suara yang aneh di dalam perut ikan hiu yang besar itu, yaitu suara teriakan manusia dan mereka membelahnya secara hati-hati. Setelah perut ikan hiu besar itu dibedah, rupanya ada manusia hidup di dalam perut ikan hiu itu.

Setelah Raden Suano dapat keluar dari perut ikan itu, ia langsung berterima kasih kepada nelayan-nelayan yang telah menyelamatkannya dari dalam perut ikan tersebut. Dan kemudian Raden Suano menceritakan asal mulanya maka dia sampai memasuki perut ikan hiu itu sampai terdampar di negeri ini. Ia sedang berusaha untuk mencari adik kandungnya yang telah lama hilang. Seorang di antara nelayan itu merasa iba dan kasihan, dan ia memberikan informasi bahwa pernah terdengar cerita mengenai seorang gadis dilarikan orang menuju ke Pagar Alam. Dengan sempoyongan Raden Suano berusaha berdiri, karena keletihan sekian lama berada di dalam perut ikan hiu itu. Ia berkata di dalam hati, "Akan kubunuh yang melarikan adikku itu."

Matahari sudah tenggelam di balik gunung Dempe ketika Raden Suano melewati daerah Pasemah, beberapa kilo meter lagi akan mendekati desa Pagar Alam. Karena kedatangannya sebagai orang asing Raden Suano berniat menghadap Puyang Pasemah dan juga memberitahukan maksud kedatangannya. Sewaktu ia menghadap Puyang Pasemah dan lalu berbincang-bincang tentang adiknya yang hilang maka serta merta Puyang Pasemah memperingatkan Raden Suano, katanya, "Adikmu itu cantik sekali berkulit kuning langsat, berhidung mancung, memikat hati siapa yang memandangnya. Ada sesuatu yang memberatkan persoalan agar dapat adikmu itu dibawa lagi. Engkau harus berhadapan dengan penculiknya Hulubalang Raja."

Raden Suano tidak sabar lagi. Betapa pun ia berusaha tiada gusar, namun kemarahannya sudah memuncak. Ingin ia berjumpa dengan adiknya ketika itu juga. "Tahankan!" seraya katanya; "Dusun ini dapat kuhancurkan, karena tiada duanya yang bernama Raden Suano kuperintahkan puyang untuk menyelesaikan urusan ini!" 

Malam harinya pemuka adat bermufakat dengan puyang Pasemah untuk menanggapi permintaan Raden Suano. Di tengah pembicaraan itu semua anggota rapat berteriak; "Bedebah itu kita bunuh saja." Akhirnya puyang juga setuju membunuh Raden Suano. Esoknya diumumkanlah agar semua penduduk membawa keris dan pedang serta alat-alat perang untuk menantang permintaan Raden Suano. Ribuan penduduk bersiap akan menyerang Raden Suano.

Raden Suano tak gentar sedikit pun. Dengan sebilah keris yang bersarungkan gading kuning, andalan senjatanya, Raden Suano menantang penyerang-penyerang. Ketika musuh-musuh itu sudah mendekati Raden Suano, dia pun beteriak, "Sekarang engkau maju satu-satu tak perlu takut." Satu demi satu jotisan Raden Suano melayang kepada penyerang, ada yang menimpa kepala penyerang, dan ada pula yang menendang dada penyerang hingga telah banyak yang korban. Kemudian penyerang datang sekaligus 5 (lima) orang namun hasilnya lebih parah lagi. Dan lawan Raden Suano ini semakin emosi saja lalu dia datang menyerang secara serempak 10 (sepuluh ) orang, tapi hasilnya tidak ada bahkan dia berkelahi antara kawan-kawannya sendiri.

Dalam pertarungan ini semakin lama semakin banyak yang mati, dan banyak pula yang luka parah kemudian mereka istirahat sebentar menyerang karena ingin bermufakat. Lalu Puyang Pasemah ini minta bantuan dari dusun Kubuan untuk menghadapi Raden Suano, karena orang disini banyak yang terkenal tentang kesaktiannya. Setelah para pasukan ini tiba maka dimulai lagi peperangan yang lebih sengit lagi, sehingga Raden Suano pernah melompat sampai 10 (sepuluh ) meter tingginya.

Oleh karena lawan Raden Suano ini bertambah lama bertambah banyak dan walaupun lawannya sudah banyak pula meninggal maka sekarang datang pula para pasukan Puyang Penago yang sangat terkenal dengan kesaktiannya. Melihat lawan yang semakin banyak ini, Raden Suano langsung mengeluarkan keris pusakanya dan keris ini langsung berjalan sendiri yang dikendalikan dari jauh. Akhirnya tinggal Puyang Penago sendirian yang belum kena tikam. Maka Puyang Penago langsung mengangkat tangan mengatakan bahwa ia akan menyerah. Lalu Raden Suano terus mendekat dan langsung dia menanyakan saudara perempuannya yang hilang itu. Dan Puyang Penago menjawab, "Saudaramu itu ada ditahta kerajaan kami, dan kami bermaksud akan mengawinkannya dengan ulubalang kami. Kemudian Raden Suano langsung mengambil saudara perempuannya ini dan dibawa pulang lagi.
 
Sumber: http://alkisahrakyat.blogspot.co.id/2016/04/cerita-raden-suano.html

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Jembatan Plunyon Kalikuning
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...

avatar
Bernadetta Alice Caroline