Le”, kalau kau membeli sesuatu di toko cina, kau sering berkata demikian : ”Bah, bah, mau beli beras sekilo.” Le, kuceri takan, ya, konon asal mula kata ”bah.” Adapun ceritanya begini: Kata orang tua-tua dulu, konon Kanjeng Nabi Adam itu berputera empat orang, dua orang laki-laki, dua orang perempuan. Yang laki-laki, seorang bagus, yang lainnya buruk rupa. Demikian pulas yang perempuan, seorang cantik, yang lainnya pun buruk rupa.
Setelah dewasa Kanjeng Nabi Adam ingin memperjodohkan putera-puteranya itu satu dengan yang lain. Untuk adilnya, putera laki-laki yang bagus itu akan dikawinkan dengan anak perempuan yang buruk rupa, sebaliknyapun putera laki-laki yang buruk rupa itu akan dikawinkan dengan anak perempuannya, yang cantik. Tetapi yang bagus dan yang cantik tidak mau. Kata yang seorang : ”Aku bagus harus mendapat yang cantik.” Yang lain berkata : ”Aku cantik harus mendapat yang bagus.”
Pada suatu malam yang bagus dan yang cantik bersepakat untuk melarikan diri. Menyusupi hutan belantara ”mbabah” jalan. Kata nenek, kata”babah” itu berasal dari kata ”mbabah” tersebut, yang artinya ”mencari jalan.” Kata ini kemudian menjadi sebutan bagi orang-orang cina, sebab, kata nenek, dua putera Kanjeng Nabi Adam yang melarikan diri itulah yang menjadi nenek-moyang orang-orang cina di Jawa. Maka dari itu orang-orang cina rupanya cantik-cantik dan bagus-bagus, sedang orang-orang Jawa tidak. Lain dari itu orang Jawa tidak boleh mengawini perempuan cina, akan kualat”), sebab dianggap saudara tua. Sebaliknya orang orang cina boleh mengawini perempuan Jawa, karena lebih muda.
Ini cerita dongeng, le. Jangan percaya. Menurut Pak De”), dongeng ini tidak benar. Orang-orang Jawa juga banyak yang cantik-cantik dan bagus-bagus. Adapun tentang perkawinan, ah, jaman sekarang orang bebas kawin dengan siapa saja. Yang penting sama-sama mencintai. Bukankah demikian, pak Suripan? Ah, ini hanya akal-akalan cina saja, karena ingin merusak orang Jawa. Pendek kata cerita ini buatan cina, le. Maka dongeng ini hendaknya ditelaah dan dipikirkan. Jangan diterima begitu saja. Sayang kalau kalian sampai mempercayainya. Cukup sekian pe sanku.
Sumber: https://play.google.com/books/reader?id=gJkACwAAQBAJ&pg=GBS.PA37
            Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
                    
            Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
                    
            Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...
                    
            aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
                    
            Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang