Kidung ini dianggap sakral dan merupakan “lagu wajib” yang harus dilagukan di awal ritual. Tahap ini seperti halnya adegan jejeran dalam wayang kulit yakni dalam bentuk metrum macapat Dhandhanggula. Pembawaan lagu selalu khidmat dan tidak ada yang bergurau. Pada saat dilagukan Kidung Jatimulya, keadaan ritual menjadi tidhem (diam), mendengarkan, merasakan, dan menghayati kedalaman makna Kidung menurut persepsi masing-masing. Dengan cara itu, terbukalah nalar weningnya (pikiranjernih) untuk menerima gaib.
Kidung Jatimulya adalah “lagu wajib” yang digunakan sebagai pembuka ritual. Melalui Kidung yang sakral tersebut, pelaku spiritual berkeyakinan bahwa Tuhan akan semakin sayang kepada hambanya. KidungJatimulya juga dipercaya sebagai upaya membuka gaib Tuhan. Para pelaku spiritual yakin bahwa Tuhan memang merahasiakan tiga hal, yaitu: siji pesthi, lorojodho, dan telu tibaning wahyu. Ketiga hal ini, oleh pelaku spiritual selalu diwiradati (disiasati) dengan cara seperti orang ‘ketuk pintu’ menggunakan lantunan Kidung Jatimulya
Sumber : budayajawa.id/kidung-jatimulya/
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kasultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda berwarna hitam. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam berupa golok dan pisau. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis namun ada juga yang memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce. QUIVER ( TEMPAT ANAK PANAH ): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock ana...
Pasukan pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belakang.
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang