Tarian
Tarian
Tari Tradisional Sumatera Barat Solok Selatan
1_Tari Bersukaria
- 17 Mei 2018

Perkembangan khazanah seni tari di bumi Minangkabau seakan tidak pernah surut meskipun zaman terus berubah. Di samping berbagai tarian tradisional yang tetap lestari hingga kini, berbagai tari kreasi baru pun bermunculan.

Salah satu diantara tari kreasi baru dari para koreografer tari Minangkabau adalah tari bersukaria. Tarian ini merupakan karya yang lahir dari proses kreatif para seniman tari asal Kabupaten Solok Selatan. Tari bersukaria mengambil inspirasi dari keceriaan dan energi masa muda para gadis remaja di Minangkabau. Dalam tata gerak yang penuh semangat, para penari mencoba mengekspresikan nuansa tersebut kehadapan para penonton yang menyaksikannya.

Tari bersukaria melambangkan aktivitas keseharian para muda-mudi Minangkabau yang digambarkan penuh dengan keceriaan. Hal ini ditafsirkan secara visual dengan sekelompok gadis yang menari secara berpasangan. Dalam ritme gerakan yang cepat, para gadis ini saling berputar, bergerak maju-mundur, melenggak-lenggok secara bergantian. Tidak ketinggalan, segaris senyum mengiringi gerakan mereka di sepanjang tarian. Seakan ingin mempertegas nuansa keindahan yang coba untuk ditampilkan kehadapan para penonton.

Ritme gerak yang cepat dalam tarian ini terbentuk oleh komposisi musik bertempo cepat yang mengiringinya. Musik pengiring dari tari ini adalah penggabungan kombinasi bunyi dari instrumen musik tradisional dan modern.

Beberapa instrumen yang digunakan diantaranya, talempong, gendang, akordeon, bas, dan drum. Diantara beberapa instrumen tersebut, talempong berfungsi dominan untuk membentuk tempo. Sedangkan akordeon berfungsi memberi warna melodi yang dinamis pada tarian ini.

Seakan ingin menjawab tuntutan zaman, tari kreasi baru ini menggabungkan karakter koreografi klasik dengan unsur-unsur seni kontemporer sehingga melahirkan karya yang lebih segar dan bisa diterima oleh masyarakat saat ini. Proses pengembangan tari kreasi ini pun memberi warna baru yang semakin memperkaya perbendaharaan aset kebudayaan masyarakat Minangkabau[Ardee/IndonesiaKaya]

 

Sumber: https://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/tari-bersukaria-ekspresi-keceriaan-masa-muda#lg=1&slide=3

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak, Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman)...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Prajurit Pemanah Kasultanan Kasepuhan Cirebon Di Festival Keraton Nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Prajurit pemanah kasultanan kasepuhan cirebon di festival keraton nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Kirab agung milad ke 215 kesultanan kacirebonan
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
PANURUNG: Pasukan Pengawal Keraton Sumedang Larang
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Jawa Barat

Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU