Produk Arsitektur
Produk Arsitektur
Produk Arsitektur Jawa Barat Sunda
Julang Ngapak, Filosofi Sebuah Bangunan
- 11 Februari 2015

Sobat masih ingat tentang Pelajaran Dari Sebutir Telur ?? Itu membuktikan bahwa segala sesuatu di dunia ini pastilah memiliki makna secara filosofis bahkan sampai hal terkecil dan remeh temeh sekalipun, dan kita sebagai manusia dianugerahi kemampuan berupa cipta rasa dan karsa untuk bisa merenungi dan menelaah segala sesuatu tentangnya, bahkan lebih jauh lagi bisa berkarya darinya. Dalam masyarakat Sunda, kedalaman filosofi tentang kehidupan tersebut juga tercermin dalam arsitektur bangunan rumah.

Hal tersebut salah satunya bisa dilihat dari konsep bangunan rumah adatnya, yaitu filosofi rumah bagi masyarakat sunda seperti misal :
  1. Rumah adat sunda berbentuk rumah panggung dengan filosofi manusia tidaklah hidup di alam langit atau alam kahyangan, dunia atas. Dan juga tidak hidup di dunia bawah. Maka dari itu manusia harus hidup di pertengahannya dan tinggal di tengah-tengah, dan konsep tersebut dituangkan dalam bentuk rumah panggung sebagai realisasi dari konsep pemikiran tersebut secara nyata.
  2. Rumah dalam bahasa sunda adalah Bumi (halus), dan bumi adalah dunia. Ini mencerminkan bahwa rumah bukan hanya tempat untuk tinggal dan berteduh, tapi lebih dari itu.
 
Julang Ngapak sendiri adalah salah satu nama dan model dari rumah adat sunda. Selain Julan Ngapak, rumah adat Sunda sebenarnya memiliki nama lainnya seperti Buka Pongpok, Capit Gunting, Jubleg Nangkub, Badak Heuay, Tagog Anjing, dan Perahu Kemureb, dimana kesemuanya berbentuk rumah panggung dan hal yang membedakan satu dengan lainnya adalah bentuk atap dan pintu rumahnya. Julang Ngapak sendiri mempunyai arti burung yang merentangkan sayap, jadi bentuk atap pada bangunan ini bentuknya melebar pada kedua sisinya tetapi berbeda antara sudut atas dan sudut bawahnya...kita akan seperti melihat burung julak yang sedang merentangkan kedua sayapnya jika melihat bangunan ini, apalagi jika kita melihatnya dari samping.
 
Sayangnya, kesemua bentuk rumah adat Sunda ini sudah semakin sulit ditemui karena masyarakat yang mempertahankan rumahnya dalam bentuk rumah adat sudah semakin jarang dan yang masih mempertahankannya hanya bisa ditemui di pelosok-pelosok daerah saja.  Di kabupaten sumedang, konsep rumah adat Julang Ngapak ini salah satunya bisa dilihat pada bangunan Kantor Bupati Sumedang seperti terlihat di atas, hanya saja bentuknya tidak berupa rumah panggung. Bentuk rumah adat Julang Ngapak ini diambil menjadi konsep bangunan Kantor Bupati sebagai pengejawantahan nilai-nilai budaya Sunda di Kabupaten Sumedang, juga dalam rangka mempertegas jati diri Sunda dalam Lingkungan Puseur Budaya Sunda.
 

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Bobor Kangkung
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Tengah

BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Ikan Tongkol Sambal Dabu Dabu Terasi
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Utara

Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Peda bakar sambal dabu-dabu
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Selatan

Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
tes
Alat Musik Alat Musik
Bali

tes

avatar
Reog Dev
Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana