Upacara Lingkaran Hidup Manusia Upacara ini mulai dilaksanakan dari kelahiran manusia sampai dengan masa kematian. Tiap tahapan hidup ini diadakan upacara adat yang berbeda. Sacara umum penyelenggaraan upacara adat ini terbagi atas upacara masa kehamilan, kelahiran, dewasa, perkawinan, dan masa kematian. Pada masa kehamilan ada upacara Menuak/ Nuak . Upacara ini dilaksanakan saat usia kehamilan mencapai tujuh bulan. Upacara Menuak merupakan bentuk pemberitahuan resmi keluarga kepada dukun agar pada saat melahirkan dukun siap memberi pertolongan. Saat kelahiran tiba, dukun segera membantu kelahiran. Dukun wanita menyambut kelahiran bayi, sedangkan dukun pria di balik pembatas membaca mantra agar proses melahirkan berjalan lancar. Upacara ini disebut Menyambut . Tujuh hari kemudian diadakan upacara Mandi Kayik yaitu upacara memandikan bayi ke sungai. Pada saat bersamaan dilaksanakan upacara pemberian nama. ...
Di negeri Minangkabau di daerah Pagaruyung, tersebut seorang yang bernama Perpatih Nan Sebatang. Semua orang kenal dengan pemuda belia itu. Ia seorang yang telah memperlihatkan tanda-tanda arif serta bijaksana. Pandangannya luas, dan pikirannya jauh menjangkau ke depan. Sifat serta sikap yang demikian amat perlu dimiliki oleh siapa saja. Bila kelak Perpatih Nan Sebatang terpilih sebagai pemimpin, tak mengherankan lagi karena ia bagaikan kayu besar yang dapat dijadikan tonggak dan sendi negeri. Ia mempunyai seorang adik perempuan bernama Puteri Pinang Masak. Seorang anak dara yang manis dan jelita paras wajahnya. Sebagai seorang gadis yang baru menanjak besar, ia terkenal sebagai anak dara yang rajin dan cerdas. Antara Perpatih dan Pinang Masak tersembul suatu kehidupan persaudaraan yang amat seronok saling kasih mengasihi. Tak pernah antara mereka terjadi perselisihan. Hidup rukun damai sepanjang hari. sehilir semudik seiya, sekata, bagaikan senduk dengan kuali, bimbing membimbi...
Desa Sandaran Agung terletak di pinggir danau Kerinci yang bening airnya. Pinggir sebelah barat mencecah (menyentuh) sampai bertemu dangan air danau. Batu-batu besar menyembul di bagian tepi tanah yang berumput itu. Pada pagi, tengah hari dan petangnya pinggir desa itu ramai oleh manusia yang akan mandi atau akan mencuci apa-apanya. Waktu itu hari tengah hari. Seorang wanita membimbing anak lelakinya menuju tepi danau hendak mandi. Di rumah anak perempuannya ditinggalkannya sedang masih tidur. Umur anak perempuan itu baru tiga tahun. Waktu anak itu berumur dua tahun kepalanya terbentur batu dan bekas lukanya nampak sempai sekarang. Ibu muda beserta anak lelaki itu setelah sampai di tepi danau teruslah mandi. Panas yang mencucuk-cucuk kulit menyebabkan mereka berleha-leha sepuasnya, berendam di air danau yang sejuk itu. Si ibu berenang ke sana kemari. Si anak, lelaki yang baru berumur lima tahun itu tak pula hendak ketinggalan. Ia berenang agak ke tengah. Makin ke tenga...