Sebagian besar orang pasti menyukai teh. Beberapa orang meminum teh di pagi hari sebagai kebiasaan. Ada pula yang meminum teh karena kebutuhan khasiat yang terkandung di dalam teh. Tak sedikit juga yang meminum teh karena sekedar menyukai cita rasanya. Di beberapa daerah di Indonesia, teh digunakan sebagai pengganti air putih. Penyajiannya pun bermacam-macam. Panas, dingin, manis, dan tawar. Di Jawa Barat sendiri, teh biasa disajikan hangat tanpa gula. Jika berkunjung ke rumah makan di Jawa Barat, maka kita akan disajikan teh tawar hangat secara gratis. Meminum teh tawar sudah menjadi kebiasaan bagi masyarakat Sunda. Teh tawar biasa disajikan baik dalam acara formal maupun santai. Masyarakat Sunda dalam menjamu tamu memercayai bahwa teh tawar yang disajikan merupakan wujud rasa menghargai tamu tersebut. Hal tersebut dikarenakan setiap orang memiliki kadar manis yang disukai yang berbeda-beda. Bahkan, mereka akan merasa malu ketika terpaksa harus menyajikan air putih. Adapun di K...
Naskah Sunda kuna (selanjutnya NSK) tersebar di beberapa tempat penyimpanan, baik di dalam maupun di luar negeri, baik tersimpan dengan sistem baku dan sistematis di lembaga penyimpanan maupun yang masih tersebar di masyarakat umum (lih. Ekadjati, 1988; Chambert-Loir & Fathurahman, 1999: 181-188). Berdasarkan penelusuran katalog, baik yang sudah maupun belum diterbitkan, jumlah NSK tidak sebanyak naskah Sunda baru dan naskah Jawa kuna, misalnya. Lembaga yang menyimpan NSK di antaranya adalah Perpustakaan Nasional RI (selanjutnya PNRI) di Jakarta, Museum Sri Baduga di Bandung, Perpustakaan Universitas Leiden di Belanda, dan Bodleian Library di Inggris (band. Ekadjati, 1988; Rickleff & Voerhoeve, 1977). Selain di lembaga-lembaga tersebut, NSK juga disimpan di kabuyutan: daerah yang disucikan kelompok masyarakat tertentu di Tatar Sunda, seperti Kabuyutan Ciburuy-Garut dan Kabuyutan Koleang, Jasinga-Bogor. Pada saat ditemukan, dapat diketahui bahwa naskah Sunda ku...
Kerajaan Galuh Kerajaan Galuh ← 669–1482 → Wilayah Kerajaan Bersatu Sunda dan Galuh Ibu kota Saunggalah (669-1311) Kawali (1311-1482) Bahasa Bahasa Sunda , Bahasa Banyumasan Agama Hindu , Buddha , Sunda Wiwitan Pemerintahan Monarki Seja...
Kerajaan Galuh Kerajaan Galuh ← 669–1482 → Wilayah Kerajaan Bersatu Sunda dan Galuh Ibu kota Saunggalah (669-1311) Kawali (1311-1482) Bahasa Bahasa Sunda , Bahasa Banyumasan Agama Hindu , Buddha , Sunda Wiwitan Pemerintahan Monarki Seja...
Ketika sebagian besar daerah Cirebon masih tertutup hutan belantara, dan ajaran Hindu masih dianut oleh sebagian penduduk Cirebon. Maka pada saat itu pulalah Mbah Kuwu Cirebon dengan dibantu teman dan kerabatnya bersemangat menyebarkan ajaran Islam. Sambil menyebarkan agama tak lupa pula membabat hutan dan membuka pedukuhan-pedukuhan baru. Tersebutlah nama Kyai Ageng Buyut Membah, seseorang dari Negeri Iraq, yang datang ke Indonesia karena diutus oleh ayahandanya untuk menyebarkan Agama Islam dan memperbaiki akhlaq serta aqidah Bangsa Indonesia khususnya didaerah Cirebon. Kyai Ageng Buyut Membah, diutus oleh ayahandanya tidak langsung datang ke Tataran Cirebon, melainkan ke Pesantren Sunan Muria, dan ia berguru disana. Dipesantren itu Kyai Ageng Buyut Membah berkenalan dan bersahabat dengan keturunan Sunan Muria yang bernama Raden Jaka Pendil. Dipesantren itulah Kyai Ageng Buyut Membah mendapat nama baru yaitu Raden Suminta. Teringat akan pesan ayahandanya yaitu untuk me...
Zaman dahulu Desa Warukawung yang babak yasa ialah Embah Sangkan Kuwu Cirebon . Konon kabarnya beliau tidak mau disebut namanya, tetapi cukup disebut Ki Gede Penderesan saja. Tujuan semula pokoknya beliau bermaksud menyebarkan Agama Islam di pelosok dusun, yang kini tapak petilasannya disebut Ki Buyut Cabuk. Sebenarnya bukan Cabuk tetapi Cisabuk, karena beliau semenjak pindah tempat dari pemukimannya, sabuknya beliau ditinggalkan yakni dekat sungai Cisabuk, adalah tempat pesiaran peribadatan. Tetapi beliau bukan mengembangkan ajaran Agama Islam saja, disamping itu pula beliau berwiraswasta membuat gula aren(enau) dari pohon kawung. Memang ditempat itu banyak pohon Kawung dan Waru yang tumbuh dengan suburnya, maka tepatlah perkampungan itu disebut Desa Warukawung. Pohon waru terkenal sekali dibutuhkan keperluan pertanian atau keperluan perumahan. Lulub waru perlu sekali untuk pemijang, yakni tali pengikat ged...
Gedung Juang 1945, yang saat ini menjadi tempat kawah candradimukanya Paskibraka kabupaten Bekasi, tempat Latihan awal Paskibraka kabupaten Bekasi sebelum berlatih di Plasa Pemba kabupaten Bekasi di kawasan Delta Mas Kembali tentang gedung Juang Bekasi, Seperti halnya daerah lain di Indonesia, Bekasi yang letaknya berdampingan dengan Jakarta memiliki sejarah perjuangan melawan penjajah yang tak kalah heroik. Perjuangan rakyat Bekasi sempat diabadikan dalam puisi terkenal karya Chairil Anwar, Karawang-Bekasi. Yang menarik, Bekasi masih memiliki gedung bersejarah peninggalan pra masa kemerdekaan yang dikenal sebagai Gedung Tinggi yang terletak di jalan Sultan Hasanudin, dekat Pasar Tambun dan Stasiun kereta api Tambun. Gedung Tinggi ini sekarang dikenal sebagai gedung juang 45. Bangunan berarsitektur neoklasik ini dibangun oleh tuan tanah Kow Tjing Kie pada tahun 1910. Gedung tinggi ini merupakan salah satu gedung bersejarah yang turut menjadi saksi bisu perjuangan rakyat Bekasi s...
Di Indonesia sangat banyak kerajaan-kerajaan baik yang bercorak Islam, Hindu ataupun Buddha. Khusus untuk di pulau Jawa ada sebuah kerajaan setelah runtuhnya kerajaan Tarumanegara yang terletak di Jawa Barat yaitu kerajaan Sunda Galuh. Kerajaan ini merupakan kerajaan Hindu terakhir di Tatar Sunda. Yang merupakan sebuah kerajaan kombinasi dari dua kerajaan besar disunda, yaitu kerajaan Sunda dan Galuh Raya. Kerajaan Sunda Galuh didirikan oleh Tarusbawa pada tahun 591 Caka Sunda (669 M). Menurut sumber sejarah primer yang berasal dari abad ke-16, kerajaan ini merupakan suatu kerajaan yang meliputi wilayah yang sekarang menjadi Provinsi Banten, Jakarta, Provinsi Jawa Barat , dan bagian barat Provinsi Jawa Tengah. Berdirinya Kerajaan Sunda serta “merdekanya” Kerajaan Galuh, sekaligus pula merupakan pertanda berakhirnya era kekuasaan Kerajaan Tarumanegara. Berbeda dengan Kerajaan Galuh, Kerajaan Sunda pada masa awal berdirinya sama sekali tidak pernah menga...
Kabupaten Karawang dikenal sebagai lumbung padi Indonesia, meski sekarang julukan tersebut mulai terganti dengan sebutan kota industri mengingat banyaknya kawasan industri yang dibuka di Karawang. Meski begitu, pemerintah dan masyarakat Karawang masih berupaya untuk mempertahankan gelar tersebut, begitu juga dengan luas sawah yang masih bertahan di kabupaten ini. Upaya ini pun masih diiringi dengan sebuah tradisi yang rutin dilakukan oleh beberapa pedesaan yang masih memiliki lahan pertanian dan perkebunan, yaitu tradisi hajat bumi. Terdapat sepuluh objek kebudayaan berdasarkan Undang-Undang No. 5 Tahun 2017 Tentang Pemajuan Kebudayaan, antara lain: (1) tradisi lisan, (2) manuskrip, (3) adat istiadat, (4) ritus, (5) pengetahuan tradisional, (6) teknologi tradisional, (7) seni, (8) bahasa, (9) permainan rakyat, dan (10) olahraga tradisional. Tradisi hajat bumi di Karawang ini termasuk ke dalam objek kebudayaan ritus, yaitu tata cara pelaksanaan upacara atau kegiatan yang didasarkan p...