Gambus adalah alat musik berdawai seperti mandolin yang berasal dari Timur Tengah. Jauh sejak sebelum abad ke-20, instrumen ini beserta musiknya telah ikut menyebar bersama dengan ajaran agama Islam ke negara-negara Asia Tenggara, seperti Malaysia, Brunei, dan Indonesia. Di Indonesia sendiri music gambus kemudian diadaptasi ke dalam budaya lokal oleh sebagian masyarakat di Sumatera, Jawa, Madura, Sulawesi, dan Kalimantan. Di Sulawesi khususnya daerah-daerah Bugis, berkembang jenis music tradisi yang disebut Gambusu. Dikatakan bahwa istilah “gambusu” mengacu tidak hanya pada alatnya saja, tapi juga pada kegiatan memainkan music gambus. Sementara di sumber lain disebutkan bahwa gambusu adalah music yang banyak dimainkan di tengah/pedalaman pulau, dengan ciri permainan yang lebih kompleks; berbeda dengan gambus yang berkembang di wilayah pesisir yang dari segi permainannya lebih sederhana. Di daerah Kabupaten Wajo sendiri, gambusu adalah salah satu alat music dawai yang ber...
Salah satu kebudayaan Bugis Makassar yang mengajarkan cara hidup adalah Pangaderreng/Pangngadakkang. Pangaderreng/Pangngadakkang adalah sistem norma dan aturan-aturan adat. Dalam keseharian suku Bugis Makassar, pangaderreng/pangngadakkang sudah menjadi kebiasaan dalam berinteraksi dengan orang lain yang harus dijunjung tinggi. Salah satu pangaderreng/pangngadakkang dalam Suku Bugis Makassar dikenal dengan budaya Mappatabe'/Attabe'. Mappatabe'/Attabe' merupakan minta permisi untuk melewati arah orang lain, dengan kata-kata "tabe'". Kata tabe' tersebut diikuti gerakan tangan kanan turun kebawah mengarah ketanah atau ketanah. makna dari perilaku orang Bugis Makassar seperti demikian adalah bahwa kata tabe' simbol dari upaya menghargai dan menghormati siapapun orang dihadapan kita, kita tidak boleh berbuat sekehendak hati. Makna lain dari budaya Attabe' adalah satunya kata dan perbuatan (Taro Ada Taro Gau), bahwa orang Bugis Makassar dalam kehidupan sehari-hari harus berbuat sesuai dengan...
Gogoso ini mirip makanan lemper dari jawa. Makanan yang berbahan utama beras ketan ini sudah tidak asing lagi bagi masyarakat bugis makassar. Makanan gogoso ini mempunyai 2 jenis, salah satunya adalah gogoso kambu atau gogoso yang menggunakan isi. ResepMembuat Gogoso yang Lezat ini sendiri yaitu dengan dibakar, sehingga membuat makanan ini mempunyai keistimewaan dan citarasa tersendiri. Berikut cara pembuatan Gogoso yang nikmat ini. Bahan bahan Beras ketan 400 gram, rendam selama 2 jam Garam 1/2 sdt Daun pandan 2 lembar, iris Santan dari 1/2 butir kelapa 400 ml Minyak, untuk menumis 3 sdm Bahan yang dihaluskan Bawang merah 8 butir Bawang putih 4 siung Cabai merah 6 buah Kemiri 3 butir, sangrai Merica butir 1/2 sdt Bahan lainnya Daun pandan 1 lembar (untuk bumbu) Ikan tongkol dikukus 300 gram, suwir-suwir Daun jeruk purut 5 lembar, iris halus Serai 1 batan...
Sayur Asam makassar Kepengen makan yang seger seger asam, lauknya ikan kering, hhhmm endullita.. Adnin Adnin Bahan-bahan 1 bh Labu siam 1/4 kol 1 ikat kacang panjang 1 bh Jagung manis (di belah 2 atau 3) 1 asam jawa 700 ml air (untuk merebus) Bahan yg Dihaluskan: 4 btr Bawang merah 2 btr Bawang putih 2 bj Cabe merah besar (buang bijinya) 5 bj cabe rawit (optional) ini pedasnya sedang 3 btr kemiri 1/2 terasi Tambahan: secukupnya Garam secukupnya Penyedap rasa Secukupnya gula pasir Langkah Potong semua sayuran dan ulek semua Bahan sampai halus. Sayur Asam makassar langkah memasak 1 foto Sayur Asam makassar langkah memasak 1 foto Untuk asam jawa, beri sedikit air lalu peras, ambil air asam jawanya saja. Sayur Asam makassar langkah memasak 2 foto Terlebih dahulu rebus jagung karena jagung lebih lama matangnya. Setelah jagung matang, masukkan bahan/bumbu yang sudah di haluskan. Kemudian masukkan Labu siam, tunggu 5 menit (atau jika terasa sudah setengah matang) lalu masukkan kacang...
Nenek Mallomo, adalah penasihat kerajaan Sidenreng ratusan tahun yang lalu, yang kejujuran dan kecerdasannya telah dikenal di setiap jengkal tanah kerajaan, tersohor hingga ke kerajaan tetangga. Bertanyalah padanya, dia tak butuh tunduk berpikir untuk mencari jawaban. Ketika dia yang bertanya, bersiaplah bertanya ulang demi menemukan jawabannya. Dia pernah ditantang membuat tali dari debu, dan siapapun tak percaya jika lelaki bertubuh kekar itu akan melakukannya dengan sempurna. Berbekal pelepah daun pisang yang kering, dia mencariknya menjadi tiga bagian, mengepangnya, lalu diangkatnya sarungnya dan kepangan pelepah pisang itu dia pelintir di pahanya hingga membentuk sebuah tali. “Tapi, La Pagala, tali itu terbuat dari pelepah pisang, bukan dari debu.” ungkap Raja La Patiroi saat menyaksikan pertunjukan itu. Nenek Mallomo menunduk takzim di depan Raja La Patiroi, lalu meletakkan tali di tanah, terakhir memantik korek berbahan bakar kapuk. Tali itu kemudian terbakar dan menyisakan abu...
La Mellong atau yang di gelar Kajao Laliddong adalah penasehat Raja Bone ke 6 dan ke 7 yang terkenal kecerdasan dan kebijaksanaannya . Sebagian kisah tentang kecerdikannya menjadi cerita rakyat di Bone secara turun temurun. saya sebagai orang Bone melewati masa kecil dengan cerita rakyat ini mencoba melakukan reproduksi ulang semampu ingatan saya. Alkisah, Karena terkenal akan kepandaian menjawab teka-teki, La Mellong dipanggil menghadap oleh sang raja Bone, untuk diberikan suatu pekerjaan yang amat mustahil untuk dilakukan. Sesampainya di kerajaan dan bertemu sang raja, diberikanlah tugas itu kepada La mellong. Raja bone: Oh…. Lamellong, muisseng mua ga aganwollirekki lao ko mai, ? (wahai lamellong tahu kah engkau apa gerangan saya memanggilmu menghadap saya di istana? ) Lamellong : Iyee taddapnegang ata’na petta, degaga padissengekku puang aga diollirangga ? ( Maaf Baginda, tidak ada pengetahuan saya, tentang apa tujuan saya dipanggil ) Raja bone : engka jamang maelo walakko lamello...
I Randeng ialah putri Arung Anakbanua dalam abad kedelapan belas. Ia salah seorang putri Arung Anakbanua yang turun temurun dari Pettang Ubeng. Pattang Ubeng melahirkan tiga orang anak. Yang sulung dinamai La Sampewali, yang tengah dinamai I Soji, dan yang bungsu dinamat I Sinrang. I Soji inilah yang melahirkan I Randeng yang diberi gelar oleh penduduk Petta Macoae karena dialah yang tertua kedudukannya dalam pemerintahan Anakbanua. Dalam susunan urutan Arung Anak banua kira-kira ia termasuk yang ketujuh. I Randeng dalam kedudukannya sebagai putri Arung Anakbanua selalu mengusahakan kemaslahatandan ketinggian martabat rakyatnya. Ia mempunyai seorang puteri yang bernama I Makkatenni dengan gelar Petta Maloloe, artinya masih muda usianya. Dialah nanti yang berhak menggantikan ibunya, jika ibunya kelak berpulang ke rahmatullah. I Makkatenni adalah anak tunggal I Randeng. Ia sudah bersuami sejak kecil tetapi tidak rukun dengan suaminya. Setelah I Makkatenni berumur kira-kira lebih sepulu...
Seperti halnya masyarakat Sunda di Jawa Barat yang bangga dengan musik angklung, orang Toraja di Sulawesi Selatan pun pasti bangga karena memiliki musik bambu. Di Tana Toraja, penduduk setempat menyebutnya dengan Pa pompang atau Pa bas karena suara bas yang lebih dominan terdengar. Berbeda dengan angklung, musik bambu Toraja merupakan jenis alat musik yang ditiup untuk mengeluarkan bunyi yang memiliki jangkauan nada dua setengah oktaf tangga nada. Meski termasuk alat musik tradisional, tetapi alat musik bambu ini bisa juga dikolaborasikan dengan alat musik modern lain seperti terompet, saksofon, organ, atau piano saat mengiringi lagu. Seperangkat alat musik tiup, yang dibuat dari potongan-potongan bambu, mulai dari yang kecil sampai yang besar. Suara yang dihasilkan potongan-potongan bambu dengan rangkaian khusus itu pun sesuai dengan ukuran besar kecilnya. Karena itu, agar menghasilkan kombinasi suara yang harmonis, ukuran bambunya beragam sesuai nada yang akan dihasilkan. Satu kel...
Pada perayaan hari raya pasti terdapat jenis makanan yang harus disajikan di meja makan. Setiap daerah memiliki makanan/hidangan khas yang berbeda-beda, seperti lepet pada masyarakat Jawa, ayam woku pada masyarakat Manado, Rendang pada masyarakat Padang, dan masih banyak hidangan khas lainnya. Salah satu makanan yang tidak boleh terlewatkan ketika hari-hari spesial masyarakat Bugis ialah Buras. Buras atau burasa' merupakan makanan khas Sulawesi Selatan yang berbahan dasar beras. Rasanya yang gurih menjadikan makanan ini sebagai hidangan khas dari Suku Bugis yang selalu dinantikan setiap tahun. Pengerjaannya cukup menghabiskan waktu dan tenaga, oleh karena itu para anggota keluarga biasanya akan bekerja sama dalam proses pembuatan buras. Momen inilah yang membuat ma'burasa' atau proses membuat buras menjadi hal yang spesial. Buras berbeda dengan lontong dan ketupat. Meskipun bahan dasarnya sama, bentuk, rasa, dan proses pembuatannya berbeda. Bentuk buras cenderung pipih dan lebih...