budaya
6.803 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Budaya adat betawi
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
DKI Jakarta

Perkenalkan Saya Rizka Vivi Aurelia, Saat ini saya berusia 21 tahun, saya ingin mengikuti perlombaan dari budaya indonesia. semoga hasil dari editing saya bisa memuaskan. terima kasih

avatar
Rizka Vivi Aurelia
Gambar Entri
Rambu Siporhas
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Sumatera Utara

Naskah ini berisi petunjuk di dalam penggunaan rambu siporhas . Rambu Siporhas biasa digunakan untuk peramalan dalam konteks berperang, dan naskah ini merupakan salah satu koleksi dari Museum aan de Stroom di kota Antwerp, Belgia . Diduga, naskah ini diperoleh dari Hans Christoffel , dia yang membunuh Raja Si Singamangaraja XII . Wichelboek 'pustaha laklak' | AE.1922.0001.1007 | Toba-Batak [volk] | Sumatra [eiland] Verwervingsdatum : 1958 | Formaat : breedte: 22.8 cm | hoogte: 14 cm | diepte: 6.3 cm Het boek is gemaakt van een met rijstwater behandelde strook bast van de alimboom, in harmonika gevouwen tot 56 bladen. Met zwarte, in water onoplosbare kleurstof, werden rijen schrifttekens aangebracht, op enkele bladzijden ook half-mens-half-dier-figuren, naast magische motieven. Van alle Batak-groepen zijn de Toba veruit de meest talrijke ; op het schiereiland Samosir, in het Tobameer, hielden zij hun oorspronkelijke cultuur lange tijd ongeschonden. In het dagelijks leven sp...

avatar
Batakologi
Gambar Entri
Situs Padepokan Rumahela
Ornamen Ornamen
Sumatera Utara

Komunitas Rumahela Raja Isombaon menggelar festival budaya di Desa Simullop dan di Desa Sitaotao, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, persiapan dari tanggal 1 Juli 2024 hingga acara yang digelar dari tanggal 3 sampai dengan tanggal 9 Juli 2024. Dan di pada tanggal 6 Juli 2024, sebelum diadakan acara Gondang Bolon Sahala di tanggal 7 s/d 8 Juli 2024, diadakan Acara Patapehon di Rumah Batak Situs Padepokan Rumahela. Menurut sumber yang kami peroleh ketika Tim Survey Batakologi melakukan kunjungan ekspedisi ke Samosir, Rumah Batak Situs Padepokan Rumahela memiliki hiasan dan ukiran yang diyakini sebagai hiasan dan ukiran (gorga pertama) yang ada pada Rumah Batak .

avatar
Batakologi
Gambar Entri
Situs Parhutaan Raja Isombaon (Rumahela)
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Utara

Menurut sumber yang diperoleh dari hasil ekspedisi Tim Survey Batakologi di Samosir, Situs Parhutaan Raja Isombaon (Rumahela) ditemukan pada tahun 2010 dan sampai pada Festival Wisata Edukasi Leluhur Batak tahun 2024, Situs Parhutaan Raja Isombaon (Rumahela) tetap dijaga dan dirawat oleh Komunitas Rumahela. Ketika Tim Survey Batakologi mengunjungi acara festival yang diselenggarakan dari tanggal 1 Juli hingga tanggal 10 Juli 2024, pada tanggal 5 Juli diadakan acara Misa Inkulturasi yang diselenggarakan menurut Agama Kristen Katolik. Hal ini menjadi informasi yang menarik dimana perpaduan antara agama dan budaya berkolaborasi dalam perayaan suatu ibadah. Adapun Situs Parhutaan Raja Isombaon (Rumahela) berada di bagian timur Pusuk Buhit (Habinsaran) dan diyakini sebagai awal mula peradaban masyarakat Batak yang berasal dari keturunan-keturunan dari Raja Isombaon (anak kedua dari Si Raja Batak), sedangkan di bagian barat (Hasundutan) dihuni oleh keturunan dari Guru Tatea Bulan.

avatar
Batakologi
Gambar Entri
Likurai
Tarian Tarian
Nusa Tenggara Timur

Tari Likurai Tari Likurai merupakan tarian tradisonal Masyarakat Kabupaten Belu dan Kabupaten Malaka Tari likurai digunakan sebagai simbol penghormatan kepada tamu Negara atau Turis yang datang ke Belu dan Malaka atau menyambut para pejuang yang pulang dari medan peperangan. Tari Likurai biasa dilaksanakan pada saat panen raya sebagai wujud rasa syukur. Penari harus menggunakan kain tenun ikat khas Kabupaten Belu dan Malaka dengan membunyikan alat musik sejenis kendang. Yang terdaftar resmi sebagai Warisan Budaya Takbenda adalah "Tarian Likurai", bukan "Tari Likurai".Tahun 2017 menjadi tahun perdana diadakan tarian likurai masal dengan peserta 6500 penari dan dihadiri Kementerian Dalam Negeri, bahkan peserta penari ada yang berasal dari Negara Timor Leste. Untuk bisa mengetahui lebih lengkap tentang Tari Likurai bapak/ibu saudara/i dapat mengakses pada skripsi yang ditulis oleh saudara Fideli Pakalis Klau mahasiswa Universitas Sanata Dharma Tahun 2020 dengan judu...

avatar
Oktovianus Mau
Gambar Entri
Tari Tebe
Tarian Tarian
Nusa Tenggara Timur

Tari Tebe Dalam Wikipedia : Tari Tebe adalah suatu tarian masyarakat Belu dan Malaka yang merupakan luapan kegembiraan atas keberhasilan atau kemenangan dimana para pria dan wanita bergandengan tangan sambil bernyanyi bersahut-sahutan melantunkan syair dan pantun (kananuk) yang berisikan puji-pujian, kritikan atau permohonan, sambil menghentakan kaki sesuai irama lagunya. Tarian ini dilakukan oleh penari pria dan wanita, dengan penari wanita membentuk lingkaran luar dan pria membentuk lingkaran dalam. Namun peraturan mengenai posisi pria dan wanita ini tidak mutlak. Pada acara-acara kecil, penari pria dan penari wanita bisa saling bergandengan tangan dalam satu lingkaran.SejarahPada zaman dahulu, tarian ini dilaksanakan masyarakat petani Tasifeto yang berbahasa Tetun, di seluruh wilayah Kerajaan Besar Fialaran, untuk menginjak padi. Tarian injak padi dimulai dengan berbalasan pantun/kore kananuk sambil menggerakkan kaki/menendang, dilakukan semalam suntuk dan biasanya selama 3 atau...

avatar
Oktovianus Mau
Gambar Entri
Tais Belu
Motif Kain Motif Kain
Nusa Tenggara Timur

Tais Belu Kain atau Tais dalam bahasa Tetun (Bahasa Daerah Belu, Nusa Tenggara Timur) memiliki filosofi tersendiri, bagi masyarakat NTT Kain atau Tais melambangkan simbol identitas, tempat dan pangkat, dari bentuk tais yang digunakan. Beragam motif dan warna dibuat dengan teknik tenun tradisional yang unik.Warna tenun mempunyai arti tersendiri, seperti hitam melambangkan malam, arah utara, dan lambang untuk kaum wanita yang disebut Tais Feto. Para wanita menggunakan kain ini dengan cara diikatkan pada dada. Bentuknya seperti sarung dengan ukuran sekitar 2 meter.Sedangkan warna merah melambangkan siang, arah selatan dan lambang kaum pria yang biasa disebut Tais Mane. Kain yang dipakai para pria ini diikatkan pada pinggang dan berbentuk seperti selimut dengan ukuran 3 meter.Motif pada Tais Belu umumnya abstrak dan kecil. Para pria biasanya memakai tenun bermotif vertikal yang mengandung makna tanggung jawab para laki-laki kepada keluarganya. Biasanya tenun ini dipakai masyarakat Belu...

avatar
Oktovianus Mau
Gambar Entri
Budaya dan Arsitektur Takpala
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Nusa Tenggara Timur

Masyarakat Alor memiliki warisan budaya yang kaya, salah satunya tercermin dalam arsitektur rumah adat Takpala. Rumah adat ini memiliki atap yang mengerucut seperti segitiga, mencirikan keunikan khas Pulau Alor. Rumah Takpala sering digunakan sebagai tempat berkumpul bagi masyarakat setempat, memperkuat hubungan sosial dan budaya di antara mereka. Pulau Alor sendiri merupakan kawasan dengan sumber daya arkeologi yang kaya, terutama dari masa prasejarah, termasuk tinggalan seperti misba, menhir, rumah adat, dan moko, yang semuanya memiliki nilai historis yang penting untuk dilestarikan. Kampung adat Takpala berada di Kecamatan Alor Tengah Utara, Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kampung tradisional ini terdiri dari 16 kepala keluarga, yang mencakup laki-laki, perempuan, anak-anak, dan lansia. Kampung ini merupakan tempat tinggal leluhur suku di Kabupaten Alor, dengan beberapa keluarga masih memilih untuk tinggal di kampung ini, sementara lainnya memilih tinggal di luar kamp...

avatar
Petrusmau
Gambar Entri
Seni Pertunjukan Wayang Kulit: Warisan Budaya Indonesia yang Abadi
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Tengah

Seni pertunjukan wayang kulit merupakan salah satu bentuk teater tradisional yang kaya akan nilai budaya dan artistik. Berakar dari kebudayaan Jawa, wayang kulit telah menjadi simbol penting dari warisan budaya Indonesia yang patut dilestarikan dan dihargai. Pertunjukan ini tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga merupakan medium untuk menyampaikan pesan moral, cerita rakyat, dan ajaran-ajaran filosofi. Sejarah dan Asal Usul Wayang Kulit Wayang kulit berasal dari Jawa dan telah ada sejak zaman kerajaan Majapahit. Asal-usul nama "wayang" sendiri merujuk pada istilah dalam bahasa Jawa yang berarti bayangan. Seperti namanya, pertunjukan ini melibatkan bayangan yang diproyeksikan melalui kulit wayang yang dipahat dengan cermat dan dihias dengan warna-warna cerah. Dalam pertunjukan wayang kulit, para dalang (pemain wayang) menggunakan boneka-boneka kulit yang diukir secara detail untuk menceritakan berbagai kisah dari epos Hindu seperti Ramayana dan Mahabharata. Aspek Artist...

avatar
Radhityamahdy