Pada masa perebutan kekuasaan di berbagai kerajaan di seluruh dunia, manusia sering mencari dan menciptakan senjata yang dianggap sempurna. Setiap kerajaan memiliki senjata dengan ciri khasnya sendiri untuk berperang atau bertarung, yang dipilih berdasarkan kebutuhan para prajurit pada saat itu, kondisi budaya setempat, dan tujuan perang yang dihadapi. Menurut sumber dari situs telusuri , berikut adalah sembilan senjata kuno yang digunakan dalam pertempuran: 7 Senjata Kuno yang Dulu Dipakai untuk Perang Perisai Hoplon Spartan Anda mungkin pernah menonton film "300," di mana bangsa Sparta diperlihatkan sebagai salah satu bangsa paling tangguh pada masanya. Prajurit Spartan terkenal dengan keberanian mereka dalam pertempuran, menggunakan tombak, pedang, dan perisai khas mereka. Perisai Spartan ini dikenal sebagai "hoplon" atau "aspis." Mereka terbuat dari kayu dengan lapisan perunggu pada bagian luarnya. Perisai ini memiliki berat sekitar 1...
Pura Lempuyang merupakan salah satu tempat persembahyangan umat hindu Bali tertua dan paling suci di Bali. Terletak di lereng Gunung Lempuyang, di Kabupaten Karangasem, pura ini menjadi destinasi spiritual sekaligus wisata yang menarik perhatian banyak orang. Pura ini merupakan bagian dari kompleks Pura Sad Kahyangan, yaitu enam pura utama yang dianggap sebagai penjaga keseimbangan spiritual di Pulau Dewata. Dengan ketinggian sekitar 1.175 meter di atas permukaan laut, perjalanan menuju pura ini membutuhkan usaha yang cukup besar, karena pengunjung harus menaiki lebih dari 1.700 anak tangga untuk mencapai puncaknya. Sejarah Pura Lempuyang dengan Arsitektur Unik Pura Lempuyang, dalam ajaran Hindu Bali, pura ini didirikan untuk menghormati Dewa Iswara, salah satu manifestasi dari Tuhan yang bersemayam di arah timur. Nama Lempuyang berasal dari kata "lampu" (cahaya) dan "hyang" (Tuhan), yang berarti "cahaya suci Tuhan". Menurut legenda, pura ini did...
Setiap Kabupaten yang ada di Bali memiliki corak kebudayaan yang berbeda antara satu daerah dengan daerah yang lainnya. Salah satunya Desa Adat Tenganan Pegringsingan yang letaknya di Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem. Sekitar 56 menit dari pura lempuyang yang menjadi ikon wisata karangasem Desa Adat Tenganan Pegringsingan memiliki berbagai kearifan lokal yang mampu menarik kunjungan wisatawan, salah satunya Tradisi Perang Pandan atau yang juga dikenal dengan tradisi Mekare-Kare. Tradisi Perang Pandan adalah tari perang yang tidak menentukan kalah dan menang, diobati atau tidak diobati tidak pernah menimbulkan inpeksi. Tradisi Perang Pandan ini bertujuan untuk menghormati Dewa Indra sebagai Dewa Perang dan Dewa kesuburan. Dewa Indra juga merupakan Dewa yang tertinggi bagi masyarakat Desa Adat Tenganan Pegringsingan, karena beliau di percaya oleh warga masyarakat setempat yang menganugrahkan tanah yang begitu luas untuk di tempati oleh warga masyarakat Desa Tenganan Pegr...