Rumah kariwari di Anjungan Papua terdiri atas dua lantai dan seluruhnya digunakan sebagai tempat pameran dan peragaan aspek budaya Papua, antara lain foto-foto berukuran besar, berbagai bentuk patung Asmat, panah beracun, perahu semang, kerang sebagai mata uang, pakaian perang dan pakaian upacara kepala suku, koteka, serta patung yang memeragakan upacara adat pembuatan tato di punggung seorang anak laki-laki yang menginjak dewasa. Pameran dilengkapi dengan awetan berbagai satwa, misalnya kus-kus, kanguru, berbagai jenis buaya, burung dara bermahkota, ular berkaki empat atau kadal lidah biru, dan burung cenderawasih. Seluruh ruang kariwari diberi ragam hias berupa lukisan, ukiran, serta patung. Benda-benda seperti tengkorak dan rahang babi, kanguru, punggung penyu, taring babi, busur dan anak panah, gelang-gelang rotan, dan tor (kayu besar berukir pemukul lesung pada waktu menari) diletakkan dengan cara digantung menghiasi ruang pameran. Patung-patung melambang...
Arsitektur cottage bernuansa etnik di cottage Pemerintah Daerah Sorong Selatan, Papua. Bergaya rumah panggung khas terbuat dari kayu.
Dalam kepercayaan magis masyarakat Papua Barat , Suanggi adalah roh jahat (kapes) karena belum ditebus dan belum mendapat kenyamanan di alam bakanya. Roh-roh ini biasanya merasuk pada tubuh wanita. Wanita yang meninggal saat melahirkan ditakutkan akan menjelma menjadi kapes fane. Sementara dalam kelompok masyarakat Aifat yang lebih ke utara, sering menyebutnya sebagai kapes mapo. Roh-roh ini sering merasuki perempuan yang masih hidup, yang kemudian secara magis mampu mencelakakan orang lain. Perempuan yang dirasuki roh ini selain disebut sebagai kapes mapo kadang disebut juga sebagai perempuan suanggi. Konon, roh-roh jahat ini dapat diperalat untuk mencelakakan orang lain yang tidak disenangi. Kadang mereka juga iri melihat orang yang makan sendiri di hutan. Kalau mereka melihat orang makan di sekitar tempat tinggal mereka dan membuang sisa-sisa makanan sembarangan, sisa-sisa makanan itu akan menjadi sarana bagi mereka untuk merasukinya, menyebabkan orang sakit, kurus dan...
ari Perang adalah salah satu nama tarian yang berasal dari Papua Barat. Tarian ini melambangkan kepahlawanan dan kegagahan rakyat Papua. Tarian ini biasanya dibawakan oleh masyarakat pegunungan. Digelar ketika kepala suku memerintahkan untuk berperang, karena tarian ini mampu mengobarkan semangat. Papua adalah salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki jumlah keragaman adat, suku dan budaya yang terbanyak. Dari hasil pengumpulan data oleh tim yang dibentuk kepala Dinas Kebudayaan dan Provinsi Papua dan setelah di seleksi dan ditetapkan melalui seminar yang melibatkan tokoh Adat, tokoh Agama, tokoh Perempuan, tokoh Pemuda dan tokoh Masyarakat mewakili 7 wilayah adat yaitu: Wilayah Adat Mamta, Wilayah Adat Saireri, Wilayah Adat Bomberai, Wilayah Adat Domberai, Wilayah Adat Ha-Anim, Wilayah Adat La-Pago, Wilayah Adat Mi-Pago, ternyata sebanyak 248 suku. Penetapan jumlah 248 suku asli ini merupakan data informasi sementara dan terbaru. Dari keragaman jumlah...
Tari Perang adalah salah satu nama tarian yang berasal dari Papua Barat. Tarian ini melambangkan kepahlawanan dan kegagahan rakyat Papua. Tarian ini biasanya dibawakan oleh masyarakat pegunungan. Digelar ketika kepala suku memerintahkan untuk berperang, karena tarian ini mampu mengobarkan semangat. Papua adalah salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki jumlah keragaman adat, suku dan budaya yang terbanyak. Dari hasil pengumpulan data oleh tim yang dibentuk kepala Dinas Kebudayaan dan Provinsi Papua dan setelah di seleksi dan ditetapkan melalui seminar yang melibatkan tokoh Adat, tokoh Agama, tokoh Perempuan, tokoh Pemuda dan tokoh Masyarakat mewakili 7 wilayah adat yaitu: Wilayah Adat Mamta, Wilayah Adat Saireri, Wilayah Adat Bomberai, Wilayah Adat Domberai, Wilayah Adat Ha-Anim, Wilayah Adat La-Pago, Wilayah Adat Mi-Pago, ternyata sebanyak 248 suku. Penetapan jumlah 248 suku asli ini merupakan data informasi sementara dan terbaru. Dari keragaman jumlah ini, kita...
Sate Ulat Sagu Khas Papua – Selain memiliki alam yang indah dan kaya akan kebudayaannya, Papua juga memiliki satu ke-khas-an dalam dunia kulinernya. Adalah ulat sagu makanan ekstrim favorit orang papua. Bagi sebagian orang ulat memang tidak lazim sekali untuk dimakan dan bahkan jijik, apalagi kalau sampai dimakan. Namun bagi warga papua, ulat sagu merupakan makanan favorit yang mengandung gizi baik dan bagus untuk tubuh. Tentunya tidak semua ulat bisa dimakan, hanya jenis ulat sagu saja. Ulat ini berasa dari pohon sagu sehingga dinamakan ulat sagu dan dapat ditemukan hanya pada batang pohon sagu yang sudah tumbang. Pohon sagu yang sudah tumbang biasanya karena telah ditebang dan diambil sagunya dab batang pohon sagu akan dibiarkan begitu saja sampai beberapa hari sehingga batang pohon ini akan membusuk dan munculah ulat-ulat yang dinamakan ulat sagu. Ulat sagu dapat ditemui pada bagian dalam batang pohon sehingga untuk mendapatkannya diperlukan alat untuk mem...
Di papua barat cacing laut menjadi makanan yang sangat lezat. Cacing laut sebagai makanan khas papua barat mengandung gizi yang sangat baik bagi tubuh. Bahkan sebagian orang mempercayai bahwa makanan cacing laut dipercaya sebagai sumber keperkasaan dan kejantanan pria. Biasanya masyarakat papua menyajikan cacing laut dengan cara menggoreng, atau dengan dibumbui balado atau bahkan dijadikan sate. Bahkan makanan cacing laut pernah dipamerkan di acara pameran potensi budaya daerah raja ampat. Sumber : https://tempatwisataindonesia.id/makanan-khas-papua/
Sagu Batangan juga salah satu makanan khas papua.Diproduksi dari tepung sagu kemudian dicetak dan dijemur pada cuaca yang cerah di siang hari. Sagu batangan ini dapat bertekstur lembek dan dapat pula bertekstur keras. Anda dapat memakan sagu batangan ini dengan berbagai macam cara, salah satunya mencelupkannya kedalam teh apabila Anda menyukai rasa manis dan renyahnya sagu batangan. Sumber https://dindawindy.wordpress.com/2015/06/12/tentang-kota-sorong-budaya-papua-makanan-khas-papua-dan-ciri-khas-papua/
Masyarakat Fak-Fak memiliki budaya kopinya sendiri. Di daerah yang berbatasan langsung Kabupaten Mimika ini, masyarakatnya sudah turun temurun membuat dan menjadikan kopi sebagai bagian dari kekayaan kuliner mereka. Bahkan, masyarakat Fak-Fak memiliki nama sendiri untuk menyebut kopi, yaitu “Mehak” yang terbuat dari biji kopi yang ditanam dan ditumbuk sendiri. Mehak merupakan sajian kebanggan sang tuan rumah kepada tamu-tamu mereka. Mehak bukan dari kopi gilingan, melainkan kopi bubuk merk “Senang” dan Mehak sangat keras. Mehak disajikan di sebuah wadah. Semua orang dipersilakan mengambil sendiri kopi sesuai kemampuannya. Kopinya sangat kental diiringi dengan aroma yang kuat, nyaris tidak ada endapan ampas kopi. Sumber: http://kopi-papua.com/kopi-papua.html