Awal Mula Batik Riau Batik Riau bermula sejak jaman Kerajaan Melayu dulu, yakni Kerajaan Daik Lingga (1824-1911) di Kepulauan Riau. Batik di jaman Lingga ini tidak menggunakan lilin sebagai perintang warna, melainkan pewarna perak dan kuning dicap pada bahan kain menggunakan perunggu yang bercorak khas melayu. Kain yang digunakaan adalah kain halus, seperti sutra. Seiring perjalanan waktu, penggunaan logam perunggu ini pun berakhir dan digantikan dengan bahan kayu yang lunak yang disebut kerajinan Telepuk. Kerajinan Telepuk ini menggunakan menggunakan bahan cap yang berasal dari buah-buahan keras, seperti kentang. Telepuk sendiri berarti gambar bunga-bungaan dengan perada pada kain atau kertas. Kain Telepuk merupakan kain berbunga-bunga yang berasal dari India. Batik Riau Modern Pada tahun 1985, Pemerintah Provinsi Riau berupaya membangkitkan kembali Batik Riau dengan memberi pelatihan kepada masyarakat. Teknik dan pembuatan Batik Riau sama halnya...
Indonesia terkenal akan kulinernya. Baik itu makanan atau minuman. Kuliner Indonesia terkenal akan kaya rasa. Dikarenakan Indonesia merupakan negeri yang kaya akan rempah, sehingga tertuang ke dalam kulinernya. Salah satu kuliner Nusantara yang kaya rasa adalah Asam Pedas Baung. Asam Pedas Baung adalah makanan khas provinsi Jambi. Paduan rasa pedas ditambah kayanya rempah di dalam masakan ini membuatnya sajian ini sangat enak untuk dinikmati. Cara pengolahannya pun tidaklah sulit, sehingga bisa dicoba di rumah. Resep Asam Pedas Baung Bahan-bahan : 1 kg ikan baung. Jika tidak tersedia maka ikan baung juga bisa diganti dengan ikan patin. Bersihkan organ dalam ikan dan potong-potong menjadi 5 bagian. Cuci bersih lalu sisihkan. 1 liter air 1 tangkai serai yang dimemarkan 1 lembar daun kunyit 3 buah asam kandis 3 cm lengkuas 2 cm jahe 2 cm kunyit 10 buah cabe merah 5 butir bawang merah ½ sdm garam...
Tabir Surya, batik tulis khas Riau yg berbahan sutra & dikerjakan selama 3 minggu
Awan Larat, terinspirasi dari legenda yg mengatakan Laksamana Hang Nadim yg membuat sendiri kain Serasah (yg ditafsirkan sbg Batik).
Dahulu kala Sungai Siak disebut Sungai Jantan. Sementara Siak Sri Indrapuramasih bernama Mempura. Di sana hidup seorang janda setengah baya dengan seorang anak gadisnya yang bernama si Umbut Muda. Gadis ini begitu cantik rupawan. Kecantikan si Umbut Muda tidak ada bandingannya pada zaman itu. Kecantikannya tak terkalahkan mulai dari Mempura, Kuala Buantan sampai ke hulu dusun Senapelan. Karena selalu dipuji, Si Umbut Muda menjadi tinggi hati, congkak dan angkuh. Pakaiannya harus terbuat dari kain sutra yang paling mahal, kain songket tenunan Trengganu tersohor dilengkapi selendang dari kain mastuli tenunan Daik. Emas dan perak tempaan, ditempa didatangkan dari negeri Cina, itu masih belum cukup, gelang sepasang di tangannya, tersusun lima seberat delapan tail atau setengah kati. Untunglah harta peninggalan almarhum ayahnya cukup untuk memenuhi keinginan si Umbut Muda. Kalau tidak bagaimana jadinya sedangkan ibunya hanya seorang perajin tenun yang hanya mengambil upah menenun kai...