Motif Batik yang dikembangkan melalui wirausaha di desa Paoman Indramayu. Motifnya mengedepankan warna cerah khas pesisiran. Indramayu sebenarnya sudah memulai tradisi Batik sejak abad ke 13. Motif ini adalah salah satu motif yang mengangkat tema fauna, yaitu burung Merak.
Awalnya, Batik Petani tidak dibuat oleh pembatik melainkan sebagai selingan kegiatan ibu rumah tangga di rumah di kala tidak pergi ke sawah atau saat waktu senggang. Batik Petani disebut juga Batik Pedesaan adalah Batik yang biasa digunakan oleh kaum petani dimana pola-polanya tetap bersumber dari Kraton yang kemudian digubah dengan ragam hias yang berasal dari alam sekitar, flora dan fauna, gambaran aktivitas sehari-hari dan bertani . Motif untuk Batik Petani beragam merupakan tradisi yang turun temurun sesuai daerah masing-masing. Biasanya sederhana karena pembuatnya tidak secara khusus terampil atau memproduksi batik dan membatik bukan mata pencaharian hidup mereka. Batik Petani beraasal/ cukup dikenal di Klaten, Bantul, Imogiri, Tuban, Tulungagung, hingga juga Indramayu.
Pendeknya busana kebaya yang hampir tidak dimiliki oleh bangsa lain ternyata mampu membuat perempuan dalam ukuran apapun terlihat seksi dan elegan. Anda hanya perlu memperhatikan pemilihan bahan, model yang tepat dengan postur tubuh dan warna kulit. Kebaya yang dulunya hanya dipandang sebagai busana tradisional kini semakin mendapat tempat di hati kaum perempuan. Bukan hanya istri pejabat yang mengenakannya tapi juga kaum selebritis dan masyarakat awam. Bahkan banyak perempuan sekarang tidak hanya mengenakan kebaya sebagai busana formal tapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Kebaya tradisionalpun banyak diminati. Namun apapun bentuk dan modelnya, kebaya tradisional maupun modern , satu yang tidak boleh ditinggalkan dari kebaya yakni soal pakem atau sileut yang membentuk bagian tubuh. Siluet ini merupakan dasar dari kebaya dan ada tiga macam yang melegenda di kalangan masyarakat Indonesia yakni Jawa, Sunda dan Kurung. Konon b...
Kaligrafi aksara Jawa merupakan kebudayaan Jawa warisan nenek moyang masyarakat Jawa. Tidak seperti batik yang kini sudah lestari, kaligrafi aksara Jawa bisa dikatakan terancam punah. Fan Page dan Group Kaligrafi Aksara Jawa di Facebook: Kaligrafi Jawa dan Kaligrafi Aksara Jawa. Twitter: @KaligrafiJawa Foto Relief Kaligrafi Aksara Jawa yang terbuat dari limbah kertas. Water resistant (tahan air). Bunyi: Kembang. Jika anda tertarik dengan produk ber-Kaligrafi Aksara Jawa, di Yogyakarta ada Rikswa Craft yang memproduksi Hiasan Dinding Relief Kaligrafi Aksara Jawa dari Limbah Kertas. Produk Rikswa Craft ini juga dapat dijumpai di Mirota Batik Jl. Malioboro Yogyakarta. Anda juga bisa memesan nama anda untuk dibuat Relief Kaligrafi Aksara Jawanya. Sebaiknya anda memesan satu minggu sebelum datang ke Jogja, sehingga ketika sudah sampai di Jogja tinggal membawa pulang Relief Kaligrafi Aksara Jawa yang sudah anda pesan.
Ukuran : Kain, ukuran P. 240 cm; L. 106 cm Kain panjang atau samping kebat batik ini dibuat dengan tehnik tulis, di atas bahan mori primisima. Warna dasar pulas gumading (soga/krem kekuningan) ciri khas warna kain batik Garutan. Motif latar rereng/rereng apel, sedang motif utama burung merak sedang bercengkrama saling memamerkan ekornya yang indah sehingga para perajin batik Garut menyebutnya merak ngibing. Kain panjang ini biasanya digunakan sebagai pelengkap busana tradisional yang dipadukan dengan kebaya Merak Ngibing memiliki arti Merak yang sedang menari bersama, yang menggambarkan keindahan, agar selalu rukun, damai dan penuh kegembiraan. Merak Ngibing biasanya dipakai pada acara kebudayaan, acara formal, adat dan pernikahan. Referensi: https://www.infobatik.com/arti-motif-batik-merak-ngibing-ahmad-sahroni/
Ruwatan merupakan Ritual adat jawa sebagai sarana untuk membebaskan atau mensucikan atas dosa dan kesalahan yang diperkirakan bisa berampak kesialan terhadap dirinya dalam menjalankan kehidupannya. Dalam cerita " wayang " dengan lakon Murwakala pada tradisi ruwatan di jawa ( jawa tengah) awalnya diperkirakan berkembang didalam cerita jawa kuno, yang isi pokoknya memuat masalah pensucian , yaitu pembebasan dewa yang telah ternoda, agar menjadi suci kembali, atau meruwat berarti: mengatasi atau menghindar i sesuatu kesusahan bathin dengan cara mengadakan pertunjukan/ritual dengan media wayang kulit yang mengambil tema/cerita Murwakala. Dalam tradisi jawa orang yang keberadaannya mengalami nandang sukerto/berada dalam dosa , maka untuk mensucikan kembali, perlu mengadakan ritual tersebut. Menurut ceriteranya, orang yang manandang sukerto ini, diyakini akan menjadi mangsanya Batara Kala . Tokoh ini adalah anak Batara Guru (dalam cerita wayang) yang lahir ka...
Kesenian ini pada awalnya berupa musik ritmis dengan menggunakan media kentongan (kohkol) yang terbuat dari potongan ruas bambu, kesenian ini di perkirakan lahir menjelang abad ke-17 setelah wafatnya Sunan Gunung Jati. Namun sampai saat ini tak seorangpun mengetahui siapa penciptanya. Dinamakan Angklung Bungko adalah karena kesenian tersebut tumbuh dan besar di daerah Bungko, Cirebon Utara. Kesenian ini tercipta atas dasar luapan emosi kegembiraan masyarakat Bungko setelah memenangkan perang melawan pasukan Pangeran Pekik (Ki ageng Petakan). Dalam perkembangan selanjutnya, musik ritmis (kentongan) yang mereka ciptakan banyak mengalami perubahan yang cukup signifikan. Perubahan-perubahan tersebut dapat di pahami, sebab isi dan konteks seni pertunjukkan di daerah-daerah di mana pun di dunia, akan terus mengalami perubahan seiring dengan perubahan dalam sistem kehidupan secara menyeluruh. Adapun proses perubahan dalam tubuh Angklung Bungko sebagian besar terjadi pada...
Motif batik bokong semar adalah salah satu motif batik yang menjadi andalan kabupaten Indramayu. Memiliki corak sederhana dengan warna cerah khas daerah pesisir, motif bokong semar memiliki filosofi yang cukup tinggi dan adiluhung. Dalam tokoh pewayangan, semar adalah seorang tokoh yang bijaksana dan terpandang. Bahkan maaf, bekas bokong (pantat) nya pun dianggap memiliki kekuatan tertentu. Oleh karena itu, dibuat motif ini untuk meneladani kebijakan dari seorang tokoh semar NB. sumber foto : batikindonesia.com
Motif batik iwak etong adalah salah satu motif batik khas Indramayu yang menyadur tema pesisir. Motif yang terkena pengaruh Hindu-Jawa, Cina, Timur Tengah, dan Eropa ini memiliki warna senda (cokelat maupun biru) dan tidak tertalu mencolok, tetapi jelas betul merepresentasikan kondisi perikanan Kabupaten Indramayu yang melimpah dan sudah tersohor sejak abad ke-13.