Selain cokelat, salah satu bahan makanan yang banyak disukai adalah keju. Mulai dari anak – anak, remaja, dewasa bahkan hingga orang tua sangat suka dengan bahan makanan keju. Alhasil kue – kue yang terbuat dari olahan keju banyak peminatnya. Salah satu kue yang tergolong ke dalam variasi kue kering lebaran dan terbuat dari olahan keju adalah sus keju. Menu yang satu ini sangat cocok untuk disajikan saat hari raya lebaran. Nikmatnya tak kalah dengan nastar dan kastengel. Rasanya yang sangat gurih, nikmat, renyah dan spesial ini pasti terasa sempurna ketika dinikmati. Untuk membuat kue kering sus keju, bahan – bahan yang diperlukan mudah kita cari dan cara membuatnya juga sangat sederhana sehingga kita dapat dengan mudah membuatnya di rumah. Mengenai resepnya, mari kita bahas berikut ini resep kue kering sus keju dalam pembahasan Resep Kue Sus Kering Keju. Untuk membuat kue sus kering keju yang spesial ini, bahan &ndash...
Tradisi ini dilaksanakan pada saat sebelum lebaran, warga biasanya memasak nasi dengan lauk seperti telur, sayur kacang, tempe goreng, tahu goreng, kentang pedas, mie goreng untuk di bagikan kepada warga sekitar, nasi tersebut di taruh kedalam capon, dan lauknya di taruh ke dalam sudri, jadi diatasnya nasi ada lauk pauk yg sudah di tempatkan di sudri (sebuah wadah kecil). orang jawa biasa menyebutnya dengan nama berkat, sebelum dibagikan kepada para warga, berkat-berkat tersebut di doakan terlebih dahulu. Setelah di doakan baru boleh langsung di bagikan kepada warga sekitar. Satu rumah mendapat satu berkat. Unggah-unggahan berasal dari kata "unggah" yang berarti "menaikkan". Maknanya sendiri adalah tradisi berbagi makanan ataupun kue kepada saudara atau tetangga yang lebih tua. Jadi, Unggah-unggahan di sini bukan kenaikan kelas. Semakin kita punya saudara yang "sepuh" atau sesepuh desa, semakin banyak unggah-unggahan yang diterima oleh saudara/ tetangga sekitar. Unggah-Unggahan ber...
Lokawisata Baturaden (atau Baturraden saja) terletak di sebelah selatan Gunung Slamet yang memiliki udara sejuk dan cenderung bertambah dingin di malam hari. Baturraden terletak di sebelah utara kota Purwokerto tepat di lereng sebelah selatan Gunung Slamet. Baturraden karena letaknya di lereng gunung menjadikan kawasan ini memiliki hawa yang sejuk dan cenderung sangat dingin terutama di malam hari. Baturraden juga merupakan daerah wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal, terutama pada hari minggu dan hari libur nasional. Kondisi tersebut menyebabkan banyak hotel dan vila didirikan di sini. Baturraden dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan pribadi maupun umum. Jarak dari kota Purwokerto sekitar 15 km dan dapat ditempuh dalam waktu 15 menit dengan lalu lintas yang tidak terlalu padat. Apabila ingin menggunakan kendaraan umum wisatawan dapat naik angkutan kota dari terminal di Purwokerto dan turun di terminal lokawisata Baturraden. Jika ingin lebih praktis wisatawan...
Dogdog kaliwon Dogdog Kaliwon adalah jenis kesenian pagelaran yang tumbuh subur di Kecamatan Salem, Brebes. Kesenian ini lahir dengan nama dogdog yang dalam istilah Jawa berarti menabuh. Karena kerap dipentaskan pada malam Kliwon, kesenian ini kemudian diberi nama dogdog kaliwon. Dogdog kaliwon biasanya dimainkan 4-10 orang yang memainkan alat musik seperti gendang. Bedanya, gendang yang kemudian dikenal dengan dogdog itu menggunakan bahan baku dari pohon enau, baik yang besar maupun kecil. Menurut warga sekitar di Kecamatan Salem Dogdog Kaliwon merupakan salah satu jenis kesenian yang berkembang di kecamatan Salem. Dalam pertunjukannya, kesenian Dogdog Kaliwon berupa tontonan dan alunan lagu-lagu daerah Jawa dan Sunda yang dimainkan oleh para pemain musik yang terdiri dari empat pemain dogdog, seorang pemain biola, suling sunda, terompet sunda, penyanyi/juru kawih, dan sesekali waktu dilengkapi dengan penari, yang disajikan sebagai hiburan pada acara hajatan maupun selametan pad...
Ngambeng merupakan tradisi yang biasanya di lakukan oleh masyarakat desa tegalontar untuk menghadiri acara selametan yang diadakan seperti selametan orang meninggal, lahiran anak, pernikahan dan lain sebagainya. Ngambeng ini merupakan istilah yang dipakai masyarakat desa tegalontar, didalam acara ngambeng ini orang-orang akan membacakan yasin dan tahlil kemudian setelah membaca yasin kemudian tamu akan di jamu oleh makanan seperti lontong sayur atau soto pekalongan dan ketika akan pulang akan dibawakan berkat yang sudah disiapkan.
Apa yang anda bayangkan dari tahun 1965? Politik kah atau Keadaan keuangan Indonesia? Masih ada sisi sederhana yang dinikmati masyarakat. Yuk, Saya bawa Anda kesisi lain dari tahun 1965. Sisi dari jiwa yang tak paham politik Indonesia. Dari sudut pandang anak umur 5 tahun pada masanya, tentang jajanan favorit dan bagaimana penjualannya. Katanya tidak ada yang lebih menyenangkan dari bermain dan jajan. Jajan sendiri merupakan hal yang istimewa baginya. Menunggu dan berlari ke pedagang adalah hal yang dia rindukan. Salah satu jajanan favorit yang ditunggu adalah karak. Karak merupakan kerupuk yang terbuat dari nasi. Menurut wisatasolo.id karak ini ditemukan oleh Mbah Sastro pada masa pendudukan Jepan. Klaten tepatnya di Ceper pada tahun 60an karak dijual dengan cara ditusuk atau direnteng menggunakan bambu. Jumlah satu renteng tergantung si pembeli, mau 10 atau 20 Karak. Menurutnya, Karak memiliki dua bentuk yaitu persegi yang tipis berwarna putih dan kotak yang tebal berwan...
Dikisahkan pada zaman dahulu di sekitar Dataran Tinggi Dieng hidup sebuah keluarga dimana terdapat seorang bapak sakti yang memiliki dua anak laki-laki. Bapak sakti tersebut mengadakan sebuah lomba membuat danau atau telaga untuk kedua anaknya dan menjadi ajang persaingan antara kakak beradik untuk mengadu kesaktian masing-masing. Sang kakaknya yang terkenal rajin bekerja dan sakti mandraguna memilih posisi paling puncak dari Desa Sembungan yaitu di sekitar Pakuwojo, sedangkan adiknya yang pemalas memilih tempat yang lebih dekat yaitu dibawah sebelah barat Bukit Sikunir. Pada waktu yang ditentukan, kedua kakak beradik tersebut Sudah mempersiapkan diri. Pagi-pagi buta sebelum ayam berkokok sang kakak berangkat terlebih dahulu ke lokasi yang dipilih dan memulai pekerjaannya sedangkan si adik yang pemalas masih tidur sampai matahari cukup terik muncul dari Bukit Sikunir. Sang adik terlihat sangat santai karena ternyata menyimpan sebuah rencana jahat terhadap pekerjaan kakaknya dan...
Ada satu hal yang saya kenang ketika syawalan dikampung halaman saya yaitu Kutupat. Menurut H.J. de Graaf dalam Malay Annal dikutip dari historia.id menyatakan "Ketupat merupakan simbol perayaan hari raya Islam pada masa pemerintahan Demak yang dipimpin Raden Patah awal abad ke-15. De Graaf menduga kulit ketupat yang terbuat dari janur berfungsi untuk menunjukkan identitas budaya pesisiran yang ditumbuhi banyak pohon kelapa. Warna kuning pada janur dimaknai oleh de Graff sebagai upaya masyarakat pesisir Jawa untuk membedakan warna hijau dari Timur Tengah dan merah dari Asia Timur". Ketupat memang umum ada di setiap rumah saat hari raya, seperti yang dikatakan diatas. Ketupat terdapat dibeberapa makanan khas daerah Indonesia seperti kupat tahu, ketoprak, sate, soto dan laksa. Namun, ada budaya unik yang mengikutsertakan ketupat. Ya, menggantung ketupat diatas pintu dan diatas meja makan. Hal ini saya saksikan langsung ketika Mbah saya masih ada. Beliau selalu menyisihkan ketup...
Pintu Gerbang Kaputren Majapahit terletak di Desa Rendole kecamatan Margorejo kabupaten Pati. Merupakan salah satu situs cagar alam yang berupa Pintu Gerbang yang terbuat dari kayu jati. Menurut kepercayaan penduduk setempat pintu gerbang ini merupakan peninggalan Kerajaan Majapahit. Konon keberadaanya ada kaitan dengan Sunan Muria. Kisah balik dari gerbang ini memiliki beberapa versi yang beredar. Cerita berawal dari Raden Kebo Nyabrang yang tidak diakui ayahnya Sunan Muria. Sejak kecil ia diasuh oleh kakeknya. Sebagai syarat agar diakui sebagai anaknya, Raden Kebo Nyabrang harus membawa pintu gerbang Majapahit di Mojokerto, Jawa Timur menuju Gunung Muria,Kudus dalam waktu satu malam. Yang mana pintu gerbang itu akan dijadikan pintu gerbang Masjid di Gunung Muria. Di satu sisi di padepokan Sunan Ngerang, terdapat salah seorang muridnya yang bernama Raden Ronggo yang ingin menyunting putri Sunan Ngerang, yang bernama Roro Pujiwat. Roro Pujiwat mau diperistri apabila Raden Ronggo...