×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Tradisi Adat

Provinsi

Jawa Barat

Asal Daerah

Indonesia

Tradisi Sangjit, tradisi Tionghoa yang masih eksis di Indonesia

Tanggal 12 Aug 2018 oleh OSKM18_19918186_Nicky .

 

 

Tradisi Sangjit adalah salah satu prosesi pernikahan dalam budaya Tionghoa, tak terkecuali keturunan Tionghoa di Indonesia. Dalam bahasa Indonesia, sangjit berarti proses seserahan atau lamaran dari pihak keluarga mempelai pria dengan membawa “persembahan” ke pihak keluarga mempelai wanita.

Tradisi ini merupakan salah satu dari banyak tradisi yang dibawa oleh orang-orang Tionghoa yang bermigrasi dari negeri Tiongkok ke Indonesia. Tradisi ini pun tidak melekat pada kepercayaan agama tertentu, walaupun sudah banyak diantara warga etnis Tionghoa yang memeluk agama lain seperti Kristen, katolik dan lain lain, mereka tetap melakukan tradisi ini sebelum melakukan pernikahan.

Sangjit dilakukan sebelum hari pernikahan. Hari sangjit ini didiskusikan bersama oleh kedua pihak mempelai. Dalam prakteknya saat ini, tradisi ini seringkali ditiadakan atau digabungkan dengan prosesi lamaran yang terkesan lebih moderen.

Adapun tata cara dalam prosesi sangjit sebagai berikut :

  1. Calon mempelai pria biasanya mengenakan kemeja berwarna merah dan calon mempelai wanita mengenakan dress berwarna merah.
  2. Wakil keluarga wanita beserta penerima baki menunggu didepan pintu rumah
  3. Dipimpin oleh anggota keluarga yang dituakan, rombongan pria pun datang membawa baki hantaran ke rumah wanita. Rombongan ini biasanya wakil keluarga yang belum menikah menjadi pembawa nampan seserahan.
  4. Seserahan atua baki diberikan satu persatu secara berurutan.
  5. Lalu seserahan diterima dan dibawa ke dalam kamar untuk diambil sebagian.
  6. Ramah tamah dilakukan setelah itu, biasanya pihak keluarga wanita juga menyiapkan makan siang.
  7. Terakhir, seserahan yang telah diambil sebagian oleh pihak wanita diserahkan kembali pada para pembawa seserahan. Dan sebagai balasannya, keluarga wanita pun memberikan seserahan pada keluarga pria berupa manisan dan berbagai keperluan pria.

 

#OSKMITB2018

DISKUSI


TERBARU


Ogoh-Ogoh, Dari...

Oleh Dodik0707 | 28 Feb 2024.
tradisi

Ogoh-Ogoh, Dari Filosofi Hingga Eksistensinya Malang - Jelang Hari Raya Nyepi, warga Dusun Jengglong, Desa Sukodadi, Kecamatan Wagir, Kabupaten Mal...

Na Nialhotan (D...

Oleh Batakologi | 06 Feb 2024.
Makanan

Dali Nihorbo atau di Pulau Samosir disebut dengan Na Nialhotan. Dibuat dari susu kerbau yang dimasak dengan garam dan bahan pengental. Ada 3 pilihan...

Pulurpulur

Oleh Batakologi | 06 Feb 2024.
Makanan

Pulurpulur Resep khas Simalungun yang bentuknya seperti bola dan disiram saus. Isinya terbuat dari cincang jantung pisang, daun bawang, bawang Batak,...

Itak Sipitu Bar...

Oleh Batakologi | 06 Feb 2024.
Makanan

Menurut Narasumber kami, Ibu Hotni br. Simbolon pada acara MERAYAKAN GASTRONOMI INDONESIA di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, tanggal 03 Februari 2024,...

Dengke Na Nisor...

Oleh Batakologi | 06 Feb 2024.
Makanan

Dari sumber yang kami dapat melalui Abang Sepwan Sinaga sebagai Pegiat Budaya Batak Toba, Dengke Na Nisorbuk memiliki citarasa yang dominan pedas. Du...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...