×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Ritual

Asal Daerah

Banjar Kaja, Sesetan, Denpasar, Bali.

Omed-Omedan - Sesetan - Bali

Tanggal 23 Mar 2015 oleh hallowulandari .

Omed-omedan atau med-medan merupakan tradisi lama yang masih bertahan hingga kini. Tradisi ini masih hidup dan dilestarikan di Banjar Kaja, Sesetan, Denpasar, Bali. Omed-omedan artinya tarik menarik.

Tradisi Omed-omedan merupakan tradisi yang biasa digelar setelah perayaan Hari Raya Nyepi atau pada saat Ngembak Geni. Tradisi ini dilakukan dengan cara saling tarik-menarik bahkan hingga berciuman oleh para pemuda dan pemudi asli Banjar Kaja Sesetan. Tradisi ini sebagai wujud rasa bahagia pada saat Ngembak Geni.

Omed-omedan artinya tarik menarik.Tradisi ini dilakukan dengan cara saling tarik-menarik bahkan hingga berciuman oleh para pemuda dan pemudi asli banjar kaja sesetan. Tradisi ini hanya ada di banjar kaja sesetan.

Warga banjar kaja menolak keras stereotip bahwa omed-omedan hanya sekedar kegiatan berciuman antar pemuda dan pemudi. Tradisi ini merupakan bentuk luapan kebahagiaan setelah peranyaan nyepi sehari penuh. Omed-omedan merupan warisan tradisi yang telah lama turun temurun. 

Tradisi ini merupakan simbolisasi rasa syukur atas tahun saka yang telah lewat dan menyambut tahun saka yang baru. Tradisi omed-omedan juga merupakan ajang silaturahmi antar pemuda pemudi banjar kaja seseatan. Paska ritual omed-omedan ini para muda mudi akan mengalami kerauhan (kesurupan). Hal ini dipercaya sebagai bentuk restu dari para makhluk yang tinggal dan menjaga pura banjar kaja.

 

Omed-omedan adalah tradisi turun temurun yang dilakukan oleh Banjar atau kelompok warga Kaja, Desa Adat Sesetan, Denpasar Selatan, Bali. 
 

Tradisi ini digelar satu hari setelah Nyepi dengan peserta pemuda dan pemudi atau lebih dikenal denga Sekaa Teruna Teruni. 

Ritual diawali dengan sembahyang bersama peserta omed-omedan dan ada tarian ritual untuk keselamatan, dan menari di area yang akan dijadikan titik acara. 

"Sebelum acara dimulai memang dilakukan ritual. Peserta melakukan persembahyangan bersama di pura, dipercikkan air suci, dan memohon keselamatan agar pelaksanaan acara nantinya berjalan dengan baik,"kata I Gusti Ngurah Eka Putra, Tokoh Adat Banjar Kaja Sesetan, Denpasar, Bali, Minggu (22/3/2015). 


Salah Pengertian

Gusti Ngurah juga menyampaikan, tradisi berangkulan antar muda dan mudi secara bergantian dan disiram air. Memang, menurut dia banyak yang menyalahartikan sebagai ciuman masal antarmuda-mudi. 

Tapi kalau dimaknai secara ritual adat ini bermaksud utuk keakraban saja, menjaga kerukunan warga, dan saling kasih sayang. 

"Banyak yang bilang ciuman masal. Ya memang kadang ada oknum pemudanya terlalu bersemangat sehingga pemudinya banyak yang malu. Sebenarnya berangkulan, tapi ada saja yang jahil sampai dicium," tambahnya. 

Omed-omedan dibagi menjadi dua kelompok yaitu pria dan wanita berbaris ke belakang dan berhadap-hadapan. Satu-persatu baik pria dan wanita dibopong dan dipertemukan kemudian mereka berpelukan dan disiram air.

Semua peserta mendapatkan giliran secara bergantian.

 

 

DISKUSI


TERBARU


Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

Refleksi Realit...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Refleksi Keraton Yogyakarta Melalui Perspektif Sosiologis

Manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Adanya manusia menjadi penyebab munculnya kebudayaan. Kebudayaan sangat penting dalam k...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...