×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Artikel

Provinsi

Jawa Barat

Tradisi Ngurus Orok

Tanggal 17 Aug 2018 oleh Oskm18_19718245_meliana .

Tradisi Ngurus Orok

                Di daerah Sunda, Jawa Barat terdapat suatu tradisi yang masih dilakukan oleh sebagian orang terutama yang masih tinggal di daerah pedesaan. Tradisi tersebut bernama “ Ngurus Orok ( mengurus bayi yang baru lahir ) “, ada beberapa runtutan tradisi yang dilakukan dalam Ngurus Orok.

                Orok adalah bayi yang baru lahir dari Rahim ibunya. Pada zaman dahulu, proses melahirkan dibantu oleh Paraji ( dukun beranak) namun, sekarang sudah jarang sekali orang yang menggunakan jasa dukun beranak terutama di kota-kota sudah menggunakan dokter sebagai ahli medis yang membantu proses melahirkan. Pada zaman dahulu, biasanya bayi tersebut di rawat oleh Paraji selama empat puluh hari.

Di tradisi Sunda, setelah orok lahir dari ibunya dengan bantuan Paraji orok tersebut disimpan diatas nyiru ( wadah untuk mengayak beras ) lalu badan orok tersebut diselimuti oleh kain samping ( kain batik ). Paraji memotong tali ari bayi tersebut menggunakan hinis ( pisau ) lalu di alasi menggunakan uang receh. Maksud dari itu adalah agar suatu hari nanti anak tersebut memiliki rezeki yang melimpah.

                Setelah dimandikan, orok di tenjrag atau di gebrag sebanyak tiga kali tujuannya adalah agar saat dewasa nanti orok tersebut tidak mudah kaget dan tidak menjadi pribadi yang penakut. Setelah itu badan orok di baluri oleh kunyit yang sudah dihaluskan agar badannya tidak bau amis. Baru setelah itu orok di adzani oleh ayahnya atau orang tuanya di telinga sebelah kanan lalu di kumandangkan pula komat disebelah telingan kiri.

                Tujuan dari dikumandangkannya adzan dan komat adalah supaya orok tersebut dijauhkan dari segala perkara buruk yang mungkin akan didengarnya dan supaya dijauhkan dari godaan jin dan syetan itulah kepercayaan masyarakat sunda pada jaman dahulu. Setelah itu orok di bawa ke dekat perapian oleh paraji Lalu tangannya dimasukkan ke dalam wadah terasi lalu paraji mendoakan orok tersebut agar seluruh bagian tubuhnya dapat digunakan hanya untuk hal-hal baik saja.

                Alis orok di olesi oleh bawang putih tujuannya adalah agar alis orok terssebut dapat tumbuh dengan membentuk sempurna atau melengkung. Lalu, bibirnya di olesi madu agar orok tersebut hanya berbicara perkataan yang baik saja. Lalu, orok di bungkus badannya menggunakan kain samping diberi asi lalu ditidurkan. Masyarakat Sunda mempercayai bahwa air asi yang pertama di mnum oleh orok tersebut dapat melawan segala penyakit dalam tubuh orok tersebut.

                Setelah beberapa hari maka diadakan acara selamatan orok tersebut. Setelah 7 hari biasanya diadakan acara selametan puput puser artinya puser orok sudah putus biasanya orok dibawa ke halamn depan rumah oleh paraji. Jika umur orok 15 hari orok akan dimandikan oleh paraji menggunakan air mandi dicampur daun Talawenkar yang sudah di bakar dan daun Cangkring tujuannya supaya kotoran yang masih ada dapat luruh. Jika umur orok sekitar 40 hari diadakan selamatan mencukur rambut orok dan dibarengi oleh acara akekah ( tradisi umat islam ).

                Acara cukuran dibarengi dengan membuat bubur merah bubur putih biasanya sembari orok tersebut diberi nama. Orok di kelilingi oleh para tamu dan nanti orok akan dikelilingi dan dicukur rambutnya oleh para tamu tersebut srcara bergantian. Di barengi oleh seorang perempuan yang membawa wadah berwarna emas yang berisi air dan bunga gunting pun biasanya dihias agar menambah unsur estetika. Selagi mencukur rambut orok secara bergantian para tamu mengumandangkan isi dari “ Kitab Berjanji “ yang isinya mencritakan tentan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Lalu rambut orok ditimbang dan ditukar dengan emas sesuai beratnya rambut orok tersebut dan uangnya dibagikan kepada orang yang membutuhkan. Tradisi mengurus orok tidak hanya sekedar tradisi tetapi ada juga hikmahnya dan banyak manfaatnya.

 

              

DISKUSI


TERBARU


Ketipung ngroto

Oleh Levyy_pembanteng | 19 Apr 2024.
Alat musik/panjak bantengan

Ketipung Ngroto*** Adalah alat musik seperti kendang namun dimainkan oleh dua orang.Dalam satu set ketipung ngroto terdapat 2 ketipung lanang dan we...

Rek Ayo Rek

Oleh Annisatyas | 19 Apr 2024.
Seni

Lagu Rek Ayo Rek adalah salah satu lagu asli Surabaya. Lagu ini diciptakan dengan bahasa khas "Suroboyo-an" oleh Is Haryanto. Rek Ayo Rek j...

Simpa Odja

Oleh Andi Redo | 05 Apr 2024.
Ornamen

Simpa Odja adalah ornamen wajib dalam setiap upacara di Kerajaan Gowa Tallo. Ornamen ini terdiri dari dua perangkat yang disatukan yaitu "Simpa&...

Ogoh-Ogoh, Dari...

Oleh Dodik0707 | 28 Feb 2024.
tradisi

Ogoh-Ogoh, Dari Filosofi Hingga Eksistensinya Malang - Jelang Hari Raya Nyepi, warga Dusun Jengglong, Desa Sukodadi, Kecamatan Wagir, Kabupaten Mal...

Na Nialhotan (D...

Oleh Batakologi | 06 Feb 2024.
Makanan

Dali Nihorbo atau di Pulau Samosir disebut dengan Na Nialhotan. Dibuat dari susu kerbau yang dimasak dengan garam dan bahan pengental. Ada 3 pilihan...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...