×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Naskah Kuno

Elemen Budaya

Naskah Kuno dan Prasasti

Provinsi

Jawa Timur

Serat Panitisastra

Tanggal 14 Jul 2018 oleh Arum Tunjung.

Serat panitisastra yaitu salah satu sastra piwulang  yang sebenarnya serat Nitisastra yang menggunakan bahasa Djarwa. Serat ini ketika tahun 1725 (1789M) dari bahasa Kawi disalin ke dalam bahasa Kawi-miring. Kemudian tahun 1735 (1808M),kemdian disusul kitab berbahasa Kawi-Djarwa. Setelah tahun 1746 (1819M),diubah ke dalam bahasa prosa oleh Raden Pandji Puspawilaga. Dibuat pada tahun 1843 pada zaman pemerintahan Sri Susuhunan P.B.VII.
 
Serat ini diedarkan di Surakarta,pada bait pertama tembang dhandhanggula menunjukkan asal muasalnya serat ini,yang berbunyi:
 
Makritya ring agnya narpasiwi,nular pralampitaning Sang Wusman,Ing Surakartawedhare,tata tri gora ratu,Ri sangkala witning winarti,Nitisastra inaran,winarnaeng kidung,kadi kadanging sarjawa,limaksana sasananing kang janmadi,adi yang kadriyana.
 
Yang artinya: akan mengerjakan perintah raja putra,meniru lambang-lambang sang wusman, di Surakarta terbabarnya, tahun 1735 dibuatnya, dinamakan Nitisastra, tergubah dalam kidung, kawi yang karib kepada jarwa, lalu ditempat manusia luhur,itu kalau (boleh) mendapat perhatian.
 
Serat ini memiliki bagian-bagian sebagai berikut:
1.      Dhandhanggula           10 bait
2.      Sinom                          16 bait
3.      Gambuh                      10 bait
4.      Pocung                        19bait
5.      Dhandhanggula           14 bait
6.      Kinanthi                      20 bait
7.      Asmarandana              18 bait
8.      Sinom                          15 bait
9.      Juru Demung               9 bait
10.  Dhandhanggula           19 bait
 

DISKUSI


TERBARU


ANALISIS FENOME...

Oleh Keishashanie | 21 Apr 2024.
Keagamaan

Agama Hindu Kaharingan yang muncul di kalangan suku Dayak sejak tahun 1980. Agama ini merupakan perpaduan antara agama Hindu dan kepercayaan lokal su...

Kue Pilin atau...

Oleh Upikgadangdirantau | 20 Apr 2024.
Kue Tradisional

Kue pilin atau disebut juga kue bapilin ini adalah kue kering khas Sumatera Barat.Seperti namanya kue tradisional ini berbentuk pilinan atau tamb...

Bika Panggang

Oleh Upikgadangdirantau | 20 Apr 2024.
kue tradisional

Bika Panggang atau bisa juga disebut Bika bakar merupakan salah satu kue tradisional daerah Sumatera Barat. Kue Bika ini sangat berbeda dengan Bika...

Ketipung ngroto

Oleh Levyy_pembanteng | 19 Apr 2024.
Alat musik/panjak bantengan

Ketipung Ngroto*** Adalah alat musik seperti kendang namun dimainkan oleh dua orang.Dalam satu set ketipung ngroto terdapat 2 ketipung lanang dan we...

Rek Ayo Rek

Oleh Annisatyas | 19 Apr 2024.
Seni

Lagu Rek Ayo Rek adalah salah satu lagu asli Surabaya. Lagu ini diciptakan dengan bahasa khas "Suroboyo-an" oleh Is Haryanto. Rek Ayo Rek j...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...