×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Budaya Daerah

Provinsi

Jawa Tengah

Asal Daerah

Desa Klurahan, Kelurahan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo

Sadranan Makam Kyai Langsur

Tanggal 07 Aug 2018 oleh Lisdhiyanto .

Di desa Klurahan, kelurahan Sukoharjo, kecamatan Sukoharjo, Jawa tengah memiliki sebuah tradisi yang biasa dilakukan setahun sekali pada bulan purnama sekitar bulan September. Di desa tersebut terdapat sebuah makam bangsawan keraton Surakarta bernama KGPH Haryo Suryobroto yang lebih dikenal sebagai Kyai Langsur di desa Klurahan. Tradisi ini biasa disebut dengan tradisi "Sadranan*. Memang Sadranan merupakan tradisi orang Jawa untuk berziarah di makam leluhur. Namun, Sadranan di desa Klurahan ini sedikit berbeda dengan di daerah lain. Acara ini dilakukan di makam Kyai Langsur, berbagai acara yang disajikan seperti karawitan, seni tari dan permainan lesung. Tata cara pelaksanaan Sadranan di makam kyai Langsur dimulai acara doa bersama pada malam hari. Kemudian keesokan harinya diadakan kirab dari rumah salah seorang penduduk yang konon dianggap sebagai penemu makam kyai Langsur. Kirab dilaksanakan dengan nuansa jawa, semua orang memakai pakaian adat Jawa dengan diiringi suara gamelan. Berbagai barang yang biasa dibawa antara lain tombak, payung, dan bunga untuk nyekar. Selanjutnya, acara yang dilakukan seperti sambutan dari bupati, pembacaan sejarah makam kyai Langsur, berbagai pertunjukan, doa bersama, nyekar dan diakhiri dengan acara makan bersama. Berbagai tradisi yang menjadi khas di makam kyai Langsur ialah ketika seorang pemuda asal kampung Klurahan menikah dengan perempuan daerah lain maka mereka harus di iringi memutari makam kyai Langsur. Berbagai pantangan yang tak boleh dilakukan oleh penduduk desa Klurahan karena kyai Langsur antara lain semua warga desa Klurahan dilarang untuk memelihara sapi, babi dan kuda. Oleh karena itu, dulu kebanyakan warga Klurahan memelihara kerbau. Sampai sekarang desa Klurahan masih menjadi tempat orang-orang luar desa untuk melihat kerbau.

DISKUSI


TERBARU


Ogoh-Ogoh, Dari...

Oleh Dodik0707 | 28 Feb 2024.
tradisi

Ogoh-Ogoh, Dari Filosofi Hingga Eksistensinya Malang - Jelang Hari Raya Nyepi, warga Dusun Jengglong, Desa Sukodadi, Kecamatan Wagir, Kabupaten Mal...

Na Nialhotan (D...

Oleh Batakologi | 06 Feb 2024.
Makanan

Dali Nihorbo atau di Pulau Samosir disebut dengan Na Nialhotan. Dibuat dari susu kerbau yang dimasak dengan garam dan bahan pengental. Ada 3 pilihan...

Pulurpulur

Oleh Batakologi | 06 Feb 2024.
Makanan

Pulurpulur Resep khas Simalungun yang bentuknya seperti bola dan disiram saus. Isinya terbuat dari cincang jantung pisang, daun bawang, bawang Batak,...

Itak Sipitu Bar...

Oleh Batakologi | 06 Feb 2024.
Makanan

Menurut Narasumber kami, Ibu Hotni br. Simbolon pada acara MERAYAKAN GASTRONOMI INDONESIA di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, tanggal 03 Februari 2024,...

Dengke Na Nisor...

Oleh Batakologi | 06 Feb 2024.
Makanan

Dari sumber yang kami dapat melalui Abang Sepwan Sinaga sebagai Pegiat Budaya Batak Toba, Dengke Na Nisorbuk memiliki citarasa yang dominan pedas. Du...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...