×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Pertujukkan seni dan Budaya

Provinsi

Jawa Barat

Asal Daerah

Desa Gudangkahuripan, Kabupaten Bandung Barat

Ruwatan Desa Gudangkahuripan

Tanggal 08 Aug 2018 oleh OSKM18_19818142_Auliya Tri Meliyani.

Desa Gudangkahuripan, Kabupaten Bandung Barat, Propinsi Jawa Barat adalah suatu tempat dimana budaya sunda masih banyak dipertahankan dan dikembangkan. Ruwatan atau biasa disebut ngaruwat menjadi salah satu contoh yang dilaksanakan secara rutin satu tahun sekali. Ruwatan dilaksanakan bertepatan dengan ulang tahun Desa Gudangkahuripan yaitu di bulan Februari. Maksud dan tujuan utama dari ruwatan di Desa Gudangkahuripan yaitu sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT atas diberikannya rizki dan keselamatan kepada semua masyarakat. Syukuran dilaksanakan dengan berdoa bersama serta makan bersama. Setiap rukun warga akan memasak tumpeng dan semua masyarakatnya akan memakan bersama tumpeng tersebut. Selain tujuan utama tersebut ruwatan juga bisa menjadi wadah dikembangkannya kesenian dan kebudayaan sunda dan juga sebagai hiburan bagi masyarakat yang menyaksikan. 

Kesenian sunda yang biasa ditampilkan yaitu bermacam-macam. Acara biasa dimulai dengan pawai atau iring-iringan dari setiap rukun warga. Hal menarik disini adalah setiap Rukun Warga yang mengikuti iring-iringan akan membawa hasil bumi ( sayuran dan buah-buahan). Hasil bumi yang ada akan dibawa dengan cara semenarik mungkin, misalnya di bentuk menjadi bentuk piramida, rumah, dll. Walaupun desa ini tidak dominan kepada pekerjaan agraris, tetapi membawa hasil bumi bisa diartikan sebagai wujud rasa syukur dan antusiasme warga terhadap acara ruwatan ini. Selain membawa hasil bumi biasanya masyarakat yang mengikuti pawai akan berpakaian tradisional sunda yaitu laki-laki akan memakai pangsi dengan ikat dikepala begitu juga perempuan yang memakai kebaya serta samping. Kesenian sunda lainnya yang biasa tampil sebagai tradisi yaitu pencak silat. Pencak silat disini bukan pencak silat bela diri melainkan pencak silat tarian atau berkoreografi yang terkadang gerakannya memakai properti kuda lumping.

Kesenian tarawangsa selalu menarik untuk di saksikan. Pada kesenian tarwangsa ada beberapa pelakon yang menari-nari sambil menutup mata, biasanya pelakon adalah laki-laki. Mereka memakai baju pangsi dan juga selendang dibahunya. Konon katanya saya pernah bertanya pada saudara saya yang penah menjadi pelakon kesenian ini mengenai apa yang mereka rasakan pada saat tampil, lalu ia berkata bahwa sebelum tampil mata batin mereka dibuka, maka dari itu para pelakon menutup matanya pada saat tarian berlangsung karena apabila mata mereka dibuka akan terlihat hal-hal mistis atau gaib di tempat tersebut.

Salah satu kesenian khas dari Desa Gudangkahuripan ini adalah sasapian. Sasapian biasanya hanya tampil diacara ruwatan atau 17 agustusan. Sasapian ini berasal dari Rukun Warga 10 (Pasir Wangi) yang sebagian warganya adalah sebagai peternak sapi. Maka dari itu dibuatlah sapi sebagai ikon dari RW tersebut. Sasapian dibuat dari bambu dan di hias sedemikian mungkin sehingga akhirnya mirip sapi. Banyak orang bilang sebelum tampil sasapian ini akan disimpan di kuburan terlebih dahulu. Lalu pada saat tampil sasapian akan diiringi dengan musik khas sunda dan akan ada orang yang masuk kedalamnya (seperti barongsai) lalu orang tersebut akan kesurupan.

Acara ruwatan ini selalu ditutup dengan kesenian wayang golek yang biasanya dilaksanakan pada malam hari hingga subuh. Ada mitos mengenai wayang golek ini, katanya kalau menonton wayang golek harus sampai beres karena kalau tidak sampai beres nanti dijalan akan di halangi buta ( mahkluk halus).

Sebenarnya masih banyak lagi kesenian lainnya yang ingin saya ceritakan. Akan tetapi, lebih asik kalau kalian yang penasaran menyaksikannya secara langsung di desa kebanggaan kami Desa Gudangkahuripan pada tahun-tahun berikutnya. Sekian dan terimakasih semoga tulisan saya ini bisa bermanfaat bagi kita semua.

#oskmitb2018
 

DISKUSI


TERBARU


Ogoh-Ogoh, Dari...

Oleh Dodik0707 | 28 Feb 2024.
tradisi

Ogoh-Ogoh, Dari Filosofi Hingga Eksistensinya Malang - Jelang Hari Raya Nyepi, warga Dusun Jengglong, Desa Sukodadi, Kecamatan Wagir, Kabupaten Mal...

Na Nialhotan (D...

Oleh Batakologi | 06 Feb 2024.
Makanan

Dali Nihorbo atau di Pulau Samosir disebut dengan Na Nialhotan. Dibuat dari susu kerbau yang dimasak dengan garam dan bahan pengental. Ada 3 pilihan...

Pulurpulur

Oleh Batakologi | 06 Feb 2024.
Makanan

Pulurpulur Resep khas Simalungun yang bentuknya seperti bola dan disiram saus. Isinya terbuat dari cincang jantung pisang, daun bawang, bawang Batak,...

Itak Sipitu Bar...

Oleh Batakologi | 06 Feb 2024.
Makanan

Menurut Narasumber kami, Ibu Hotni br. Simbolon pada acara MERAYAKAN GASTRONOMI INDONESIA di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, tanggal 03 Februari 2024,...

Dengke Na Nisor...

Oleh Batakologi | 06 Feb 2024.
Makanan

Dari sumber yang kami dapat melalui Abang Sepwan Sinaga sebagai Pegiat Budaya Batak Toba, Dengke Na Nisorbuk memiliki citarasa yang dominan pedas. Du...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...