×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Ritual

Provinsi

Jawa Tengah

Asal Daerah

Purworejo

Purworejo: PROSESI PETIK TIRTA (DESA JENAR LOR, KEC. PURWODADI)

Tanggal 08 Aug 2018 oleh OSKM18_16518166_Ahadi Ihsan.

"Pethik Tirta" merupakan upacara selamatan desa (merti desa) yang dijadikan tradisi di Desa Jenar Lor, Kecamatan Purwodadi Kabupaten Purworejo. Istilah "Pethik Tirta" berasal dari kata "Pethik" yang berarti "mengambil" dan "Tirta" yang berarti "air". Secara etimologis, Pethik Tirta berarti upacara mengambil air (yang dilakukan di Sumur Talang, suatu sumur beji / tua yang terletak di Dusun Talang Bagus Desa Jenar Lor Kecamatan Purwodadi) yang dipercaya membawa berkah.

Asal-usul upacara ini berkaitan erat dengan keberadaan Bulak (kawasan pertanian yang sangat luas) yang meliputi wilayah Desa Jenar Lor, Jenar Kidul, Walikoro, Sruwoh, Singkil, Wingko, Pundensari, Jenar Wetan. Saat ini Bulak tersebut dikenal dengan sebutan Bulak Kethip. Upacara bersih desa sendiri diduga telah dilaksanakan masyarakat, khususnya masyarakat pedesaan sejak zaman pra-Islam di Jawa. Penyelenggaraan upacara itu terkait dengan asumsi bahwa pada hakekatnya manusia memiliki sistem kepercayaan, yang merupakan salah satu unsur universal dari kebudayaan. Setelah kedatangan agama-agama wahyu, keyakinan akan pemujaan dan penghormatan kepada roh nenek moyang tetap berkembang. Setelah Islam berkembang di Jawa, kepercayaan itupun tidak dapat dihilangkan, karena sudah menjadi tradisi secara turun temurun. Upacara Pethik Tirta di Desa Jenar Lor sudah berlangsung lama dan dijadikan aktivitas rutin tahunan dengan tujuan utama yakni : Pertama, untuk mengungkapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia-Nya hingga masyarakat dapat mengadakan panen raya. Kedua, Pethik Tirta sebagai wujud terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada leluhur yaitu Bethara Loano yang telah trukayasa (membuat) sumur dan membuka lahan persawahan, sehingga dapat dimanfaatkan masyarakat hingga sekarang. Ketiga, Pethik Tirta merupakan wujud permohonan agar warga desa diberikan keselamatan lahir dan bathin, kesehatan, panjang umur serta murah rezeki.

Pada umumnya upacara tradisional diselenggarakan pada tempat yang diyakini oleh masyarakat setempat sebagai pusat daerah tersebut. Demikian halnya dengan masyarakat Desa Jenar Lor, penyelenggaraan upacara Pethik Tirta diawali di Balai Desa sebagai pusat masyarakat berkumpul. Kemudian upacara dilanjutkan dengan kirap "tumpeng"atau arak-arakan mengelilingi desa seterusnya menuju Pendapa Sumur Talang. Sampai sekarang masyarakat meyakini bahwa upacara Pethik Tirta diselenggarakan dengan pagelaran wayang kulit pertama kali semenjak Demang Jotirto berkuasa di daerah tersebut yang makamnya terletak di sebelah barat Sumur Talang di pemakaman "Panggang". Tapi belum ditemukan keterangan yang pasti tentang tahun berapa pertama kali upacara Pethik Tirta itu diselenggarakan di Desa Jenar Lor. Berdasarkan keterangan dari beberapa masyarakat, upacara ini sudah dilakukan secara turun temurun sejak nenek moyang mereka, dan telah dijadikan tradisi yang harus dilaksanakan. Dalam perspektif budaya, upacara tradisional merti desa Pethik Tirta ini merupakan manifestasi dari pengaruh kepercayaan animisme yang kemudian terpelihara dalam tradisi budaya Hindu.

Upacara Pethik Tirta merupakan budaya asli masyarakat lokal yang kemudian berinteraksi dan terjalin dalam proses akulturasi dengan budaya Hindu, Budha, dan Islam. Penyelenggaraan upacara Pethik Tirta setiap setahun sekali pada bulan Rojab , dengan waktu yang ditentukan oleh panitia sebagai pemrakarsa dengan melibatkan segenap unsur masyarakat sebagai peserta. Dan upacara ini penyelenggaraannya disertai dengan pertunjukan kesenian wayang kulit. Pada kalangan masyarakat agraris, upacara merti desa lazim diselenggarakan setahun sekali terutama sehabis masa panen padi dan penetapan hari pelaksanaan cenderung dipilih hari Sabtu dan Minggu, meskipun ada yang dilaksanakan selain hari itu dengan pertimbangan perhitungan hari baik berdasarkan penanggalan Jawa. Pemilihan hari Minggu sebagai waktu penyelenggaraan upacara Pethik Tirta dengan alasan hari libur, sehingga diharapkan mereka yang bekerja di luar bidang pertanian dapat ikut berperan, serta anak-anak sekolah juga dapat ikut memeriahkan. Tempat penyelenggaraan upacara merti desa Pethik Tirta selama ini menggunakan Sumur Talang, dengan puncak upacara mengambil air dari Sumur Talang tersebut. Sedangkan kegiatan terdiri dari : Selamatan kenduri di Sumur Talang, Kirab Tumpeng, Pagelaran Wayang kulit di Pendapa Sumur Talang, Kenduri dan Pethik Tirta.

Narasumber dan Dokumentasi : Drs. Eko Riyanto

Main source: http://budayapurworejo.blogspot.com/2012/02/petik-tirta-desa-jenar-lor-kec.html?m=1

OSKMITB2018

DISKUSI


TERBARU


Ketipung ngroto

Oleh Levyy_pembanteng | 19 Apr 2024.
Alat musik/panjak bantengan

Ketipung Ngroto*** Adalah alat musik seperti kendang namun dimainkan oleh dua orang.Dalam satu set ketipung ngroto terdapat 2 ketipung lanang dan we...

Rek Ayo Rek

Oleh Annisatyas | 19 Apr 2024.
Seni

Lagu Rek Ayo Rek adalah salah satu lagu asli Surabaya. Lagu ini diciptakan dengan bahasa khas "Suroboyo-an" oleh Is Haryanto. Rek Ayo Rek j...

Simpa Odja

Oleh Andi Redo | 05 Apr 2024.
Ornamen

Simpa Odja adalah ornamen wajib dalam setiap upacara di Kerajaan Gowa Tallo. Ornamen ini terdiri dari dua perangkat yang disatukan yaitu "Simpa&...

Ogoh-Ogoh, Dari...

Oleh Dodik0707 | 28 Feb 2024.
tradisi

Ogoh-Ogoh, Dari Filosofi Hingga Eksistensinya Malang - Jelang Hari Raya Nyepi, warga Dusun Jengglong, Desa Sukodadi, Kecamatan Wagir, Kabupaten Mal...

Na Nialhotan (D...

Oleh Batakologi | 06 Feb 2024.
Makanan

Dali Nihorbo atau di Pulau Samosir disebut dengan Na Nialhotan. Dibuat dari susu kerbau yang dimasak dengan garam dan bahan pengental. Ada 3 pilihan...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...