×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Ritual Adat

Asal Daerah

Kabupaten Kempar

Mancokau, Pembukaan Lubuk Larangan di Sungai Subayang

Tanggal 19 Dec 2018 oleh Aze .

sejumlah desa yang berada di sekitar kawasan Sungai Subayang, Kecamatan Kampar Kiri Hulu yang masuk ke dalam wilayah RImbang Baling-Kampar Kiri hulu, Kabupaten Kampar, Riau seperti Desa Aur Kuning dan Desa Muara Bio terlihat sibuk melakukan pembukaan lubuk larangan untuk mengambil ikan atau mancokau.

Lubuk larangan merupakan tradisi yang telah turun temurun dilakukan oleh masyarakat di sepanjang Sungai Subayang di Rimbang Baling. Dimana dalam kurun waktu tertentu dan jarak tertentu tidak boleh diambil ikannya di sungai yang ditandai dengan tali yang dikat di atas pohon yang membentang di atas sungai.

Lubuk larangan dibuka biasanya setahun sekali yang diawali dengan musyawarah antara Pemerintah Desa dan Ninik Mamak (tetua adat) setempat. Tiap desa yang berada di sepanjang Sungai Subayang tersebut memiliki satu hingga tiga lubuk larangan. Sebelumnya di desa bagian hilir (Gema) dan hulu (Desa Batu Sanggan, Gajah Bertalut) juga membuka lubuk larangan.

Pertama-tama yang menjala ikan adalah Tetua Adat dan setelah mendapatkan ikan kemudian dipotong menjadi dua, satu potong dikembalikan ke sungai untuk leluhur dan sebagian lagi dibawa ke darat untuk dinikmati bersama masyarakat. Setelah itu, masyarakat dapat mengambil ikan sesuai arahan dari panitia setempat.

Ikan hasil dari mancokau tersebut biasanya dilelang untuk kebutuhan pembangunan desa ataupun sarana ibadah dan lainnya dengan berat biasanya lebih dari 2 Kg. Sementara yang beratnya kurang dari 2 Kg dijual dengan cara “andel” dimana ikan yang tidak dilelang diberikan kepada orang yang telah mendaftar dan membayar sesuai yang disepakati. Acara kemudian biasanya dilanjutkan dengan makan bersama-sama dengan masyarakat setempat maupun undangan.

Terdapat sanksi berupa sanksi adat jika mengambil ikan dalam lubuk larangan di luar waktu yang ditentukan. Hal tersebut telah menjadi pengetahuan masyarakat setempat dari orang tua hingga anak-anak.

Jenis-jenis ikan yang berhasil ditangkap selain barau (Hampala macrolepidota), ada juga kapiek (Puntiotiles sp.), tapah (Wallago leeri), singarek (Ceratoglanis scleronema), baung (Mystus nemurus), dan sebagainya.

Perlu dipertimbangkan untuk mengkaji kembali jenis-jenis ikan yang hidup di Sungai Subayang dari hulu hingga hilir tidak hanya pada lokasi lubuk larangan. Karena banyaknya jenis ikan yang menghuni sungai mengindikasikan kesehatan air serta ketersediaan pakan yang cukup.

Ikan-ikan tersebut merupakan bagian dari kehidupan masyarakat sebagai ketahanan pangan bagi mereka sehingga keberadaan lubuk larangan sangat penting. Penetapan lokasi lubuk larangan menjadi bagian dari upaya konservasi perairan di tingkat tapak dengan adanya perlindungan dan pemanfaatan secara berkelanjutan yang langsung dikelola oleh masyarakat.

sumber : http://www.mongabay.co.id/2018/09/27/ternyata-ada-lubuk-larangan-di-sungai-subayang-seperti-apa/

DISKUSI


TERBARU


Ketipung ngroto

Oleh Levyy_pembanteng | 19 Apr 2024.
Alat musik/panjak bantengan

Ketipung Ngroto*** Adalah alat musik seperti kendang namun dimainkan oleh dua orang.Dalam satu set ketipung ngroto terdapat 2 ketipung lanang dan we...

Rek Ayo Rek

Oleh Annisatyas | 19 Apr 2024.
Seni

Lagu Rek Ayo Rek adalah salah satu lagu asli Surabaya. Lagu ini diciptakan dengan bahasa khas "Suroboyo-an" oleh Is Haryanto. Rek Ayo Rek j...

Simpa Odja

Oleh Andi Redo | 05 Apr 2024.
Ornamen

Simpa Odja adalah ornamen wajib dalam setiap upacara di Kerajaan Gowa Tallo. Ornamen ini terdiri dari dua perangkat yang disatukan yaitu "Simpa&...

Ogoh-Ogoh, Dari...

Oleh Dodik0707 | 28 Feb 2024.
tradisi

Ogoh-Ogoh, Dari Filosofi Hingga Eksistensinya Malang - Jelang Hari Raya Nyepi, warga Dusun Jengglong, Desa Sukodadi, Kecamatan Wagir, Kabupaten Mal...

Na Nialhotan (D...

Oleh Batakologi | 06 Feb 2024.
Makanan

Dali Nihorbo atau di Pulau Samosir disebut dengan Na Nialhotan. Dibuat dari susu kerbau yang dimasak dengan garam dan bahan pengental. Ada 3 pilihan...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...