×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Tradisi

Provinsi

Jawa Tengah

Asal Daerah

Desa Karanganom, Kecamatan Butuh, Kabupaten Purworejo

Kenduri Brug

Tanggal 07 Aug 2018 oleh OSKM18_16318018_Rizka Nur''aini.

Kenduri Brug berasal dari dua kata, yaitu Kenduri dan Brug. Kenduri dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah perjamuan makan untuk memperingati peristiwa, meminta berkah, dan sebagainya. Kenduri atau yang lebih dikenal dengan sebuatan Selamatan atau Kenduren (sebutan kenduri bagi masyarakat Jawa) telah ada sejak dahulu sebelum masuknya agama ke Nusantara. Sedangkan kata "brug" dalam Bahasa Jawa berarti "jembatan", yang diambil dari Bahasa Belanda.

Kepungan brug merupakan tradisi turun-temurun sejak zaman Kolonial Belanda yang dilakukan oleh masyarakat Desa Karanganom, Kecamatan Butuh, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah. Tradisi ini bertujuan untuk syukuran sekaligus memperingati hari didirikannya jembatan yang menghubungkan Desa Karanganom bagian timur dengan bagian barat yang dipisahkan oleh sungai.

Sebelum jembatan penghubung tersebut dibangun, masyarakat yang akan bepergian dari bagian timur ke barat maupun sebaliknya harus menyeberang sungai terlebih dahulu. Hal ini dianggap merugikan bagi masyarakat sekitar maupun pemerintah Kolonial saat itu sehingga pemerintah Kolonial memutuskan membangun jembatan penghubung dalam desa. Awal mulanya, jembatan terbuat dari bambu dan terus diperbaiki menjadi permanen seperti sekarang.

Kenduri brug dilaksanakan sekali setiap tahun, tepatnya pada hari Jumat Kliwon di bulan Muharram dalam kalender Hijriah di mana hari itu bertepatan dengan selesainya pembangunan jembatan. Dalam tradisi tersebut, masyarakat desa Karanganom memotong seekor kambing yang diperoleh dari iuran setiap kepala keluarga yang ada di desa tersebut. Kemudian, daging kambing dimasak menjadi gulai oleh ibu-ibu yang ada di desa bersama-sama dan bagian kepala dikubur di sekitar jembatan. Setelah itu, seluruh warga desa berkumpul di atas jembatan untuk melaksanakan kenduri dengan membawa nasi per kepala keluarga serta air minum. Prosesi kenduri diawali dengan sambutan kepala desa serta pemuka agama desa dilanjutkan dengan prosesi doa tahlil dan ditutup dengan makan bersama. Daging kambing yang sudah dimasak dibagikan per kepala keluarga menggunakan takir (daun pisang yang dibentuk seperti mangkuk) kemudian dimakan bersama-sama dengan seluruh warga yang hadir.

Selain gulai kambing, masyarakat desa juga mengadakan sedekah bumi apabila kenduri brug dilaksanakan bertepatan dengan waktu panen. Masyarakat desa memasak hasil bumi yang beraneka ragam menjadi makanan yang banyak jenisnya.

 

#OSKMITB2018

DISKUSI


TERBARU


Simpa Odja

Oleh Andi Redo | 05 Apr 2024.
Ornamen

Simpa Odja adalah ornamen wajib dalam setiap upacara di Kerajaan Gowa Tallo. Ornamen ini terdiri dari dua perangkat yang disatukan yaitu "Simpa&...

Ogoh-Ogoh, Dari...

Oleh Dodik0707 | 28 Feb 2024.
tradisi

Ogoh-Ogoh, Dari Filosofi Hingga Eksistensinya Malang - Jelang Hari Raya Nyepi, warga Dusun Jengglong, Desa Sukodadi, Kecamatan Wagir, Kabupaten Mal...

Na Nialhotan (D...

Oleh Batakologi | 06 Feb 2024.
Makanan

Dali Nihorbo atau di Pulau Samosir disebut dengan Na Nialhotan. Dibuat dari susu kerbau yang dimasak dengan garam dan bahan pengental. Ada 3 pilihan...

Pulurpulur

Oleh Batakologi | 06 Feb 2024.
Makanan

Pulurpulur Resep khas Simalungun yang bentuknya seperti bola dan disiram saus. Isinya terbuat dari cincang jantung pisang, daun bawang, bawang Batak,...

Itak Sipitu Bar...

Oleh Batakologi | 06 Feb 2024.
Makanan

Menurut Narasumber kami, Ibu Hotni br. Simbolon pada acara MERAYAKAN GASTRONOMI INDONESIA di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, tanggal 03 Februari 2024,...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...