|
|
|
|
Festival Cisadane #DaftarSB19 Tanggal 09 Aug 2018 oleh Oskm18_16318178_irfando . |
Festival Cisadane merupakan festival budaya tahunan yang diselenggarakan di tepian sungai Cisadane Kota Tagerang. Dalam festival ini ditampilkan prosesi puncak-puncak kreativitas daerah yang merefleksikan orisinalitas, kemandirian, dan kearifan lokal. Festival ini berkaitan erat dengan masyarakat Tionghoa yang bermukim di sekitar Sungai Cisadane, khususnya di Tangerang. Warga keturunan Cin itu telah mendiami daerah tersebut sejak tahun 1700-an masehi. Maka tidak mengherankan jika budaya mereka kerap dijumpai baik secara murni maupun hasil akulturasi di Kota Tangerang. Festival Cisadane merupakan istilah pemerintah kota untuk menyebut perayaan yang dahulu bernama Peh Cun, dalam bahasa Tiongkok berarti 'mendayung perahu'. Di negara asalnya, Cina, festival ini sudah dirayakan sejak zaman Dinasti Qin, sedangkan di Tangerang mulai diadakan sejak tahun 1910. Festival ini diadakan setiap tanggal 5 bulan 5 dalam kalender Cina, atau jika dikonversikan ke kalender masehi jatuh pada sekitar bulan Juni. Festival ini diawali dengan berkumpulnya warga Tionghoa di sekitar Sungai Cisadane. Di sana mereka melakukan ibadah di kelenteng setempat. Acara dilanjutkan dengan ritual naik kapal ke tengah sungai dengan membawa sejumlah bacang dan bunga, serta replika naga merah dan hijau. Bacang dan bunga tersebut nantinya akan dilemparkan ke sungai dan replika naga akan dibakar dan abunya juga ditaburkan ke sungai. Acara puncak ditandai dengan ritual pelepasan bebek ke sungai. Hal tersebut dipercayai melambangkan pembebasan kesialan sehingga dapat hidup dengan damai, setelah itu digelarlah lomba perahu naga, dua perahu naga dan dua perahu pakpak berwarna merah dan hijau yang dibuat pada kisaran tahun 1912. Festival ini kerap diselingi berbagai atraksi seperti ritual menegakkan telur, pertunjukan kembang api, sinar laser, sampai pertunjukan barongsai dan tari naga. Nuansa Cina sangat terasa dengan dipasangnya ratusan lampion warna-warni dan pameran produk kuliner khas Cina Benteng (Tionghoa Tangerang) serta pemampilan musik khas Tangerang, Gambang Kromong.
Kementerian Pariwisata akan memasukkan Festival Cisadane yang rutin diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Tangerang, Banten, dalam 100 event pariwisata nasional.
Sumber: https://travel.kompas.com/read/2018/08/29/070000527/yuk-main-ke-tangerang-ada-festival-cisadane-2018
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |