×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Ritual

Provinsi

Jawa Tengah

3 - Jadongan Ruwah

Tanggal 18 May 2018 oleh Sobat Budaya.

Upacara tradisional Jodongan / Ruwahan tepatnya pada hari Jumat Kliwon tanggal 27 Ruwah di Paseban Bayat. Hal ini terjadi karena masyarakat khususnya di Bayat tidak dapat melupakan jasa jasa Kyai Ageng Pandanaran yang telah ikhlas meninggalkan jabatan dan harta kekayaan, semata mata untuk mencari kebahagiaan dan kesempurnaan di akherat.

Beliau diangkat menjadi wali pada hari Jumat Kliwon tanggal 27 Ruwah setelah menjadi wali penutup, menggantikan wali Syeh Siti Jenar selama 25 tahun. Maka tiap tiap tanggal 27 Ruwah ditetapkan sebagai hari Jodongan / Ruwahan, timbullah suatu kepercayaan dari masyarakat bahwa pada hari hari Jodongan / Ruwahan semua penduduk membuat hidangan / kenduri yang ditempatkan pada Jodang untuk dibawa bersama sama naik ke Makam Kyai Ageng Pandanaran dengan diiringi Reyog atau Rodad. Para penduduk berkumpul di Gapura pertama yang tercantum sengkalan Murti Sariro Jlengging Ratu (berarti tahun berdirinya Gaura 1488).

Setelah perlengkapan lengkap mulailah para wanita nyunggi tenong dan para pria memikul Jodang diiringi dengan Reyog / Rodad berjalan perlahan lahan menuju ke gapura kedua yang bernama Segoro Muncar yang disebelah kanan gapura terdapat langgar sedang disebelah kirinya terdapat sebuah bangunan yang disebut Balai Rante. Iring iringan berhenti sejenak, Reyog / Rodad berhenti di Balai Rante untuk terus mengadakan pertunjukan, sedang pembawa Jodang terus menaiki dengan undak undakan. Tangga batu berakhir pada sebuah Masjid yang terletak pada ujung depan komplek makam, di belakang Masjid terdapat bangsal pria yaitu Bangsal Jawi. Setelah melewati gapura Pangrantunan sampai pada bangsal wanita yaitu Bangsal Jero. Dengan melalui tiga gapura lagi yaitu Pangemut, Pamuncar, dan Bale Kencur sampailah pada pendopo Praboyekso.

Disinilah para pembawa Jodang berhenti untuk mengadakan upacara selamatan dengan membaca Tahlil dan Doa. Setelah upacara selesai para sesepuh / orang terkemuka menaiki tangga batu yang di kiri kanannya terdapat sepasang Gentong Sinogo dan setelah melalui gapura terakhir sampailah pada Gedong Intan tempat dimana Sunan Tembayat dimakamkan dengan kedua istri beliau.

Para sesepuh dan pemuka agama dan orang orang terkemuka mengadakan upacara penggantian Singep yang didahului upacara nyekar. Setelah upacara penggantian singep ini, upacara tradisional Jodongan / Ruwahan dianggap telah selesai dan diteruskan kembul bersama, hidangan dibagi bagikan pada semua yang datang dan sebagian dibawa turun untuk pemain reyog / rodad.

Upacara Jodongan / Ruwahan ini berjalan tiap tiap tahun setelah sholat Jumat dan satu minggu sebelum hari pelaksanaan diadakan upacara membersihkan makam yang berada di komplek makam Sunan Tembayat, satu minggu sebelum hari pelaksanaan tempat ini sudah ramai dikunjungi orang.

 

Sumber:

http://lugtyastyono.blogspot.co.id/2010/02/yaaqowiyuu.html

DISKUSI


TERBARU


ANALISIS FENOME...

Oleh Keishashanie | 21 Apr 2024.
Keagamaan

Agama Hindu Kaharingan yang muncul di kalangan suku Dayak sejak tahun 1980. Agama ini merupakan perpaduan antara agama Hindu dan kepercayaan lokal su...

Kue Pilin atau...

Oleh Upikgadangdirantau | 20 Apr 2024.
Kue Tradisional

Kue pilin atau disebut juga kue bapilin ini adalah kue kering khas Sumatera Barat.Seperti namanya kue tradisional ini berbentuk pilinan atau tamb...

Bika Panggang

Oleh Upikgadangdirantau | 20 Apr 2024.
kue tradisional

Bika Panggang atau bisa juga disebut Bika bakar merupakan salah satu kue tradisional daerah Sumatera Barat. Kue Bika ini sangat berbeda dengan Bika...

Ketipung ngroto

Oleh Levyy_pembanteng | 19 Apr 2024.
Alat musik/panjak bantengan

Ketipung Ngroto*** Adalah alat musik seperti kendang namun dimainkan oleh dua orang.Dalam satu set ketipung ngroto terdapat 2 ketipung lanang dan we...

Rek Ayo Rek

Oleh Annisatyas | 19 Apr 2024.
Seni

Lagu Rek Ayo Rek adalah salah satu lagu asli Surabaya. Lagu ini diciptakan dengan bahasa khas "Suroboyo-an" oleh Is Haryanto. Rek Ayo Rek j...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...