×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Upacara Adat

Provinsi

DKI Jakarta

Upacara Turun Tanah

Tanggal 03 Aug 2014 oleh Ridarull .

Upacara turun tanah atau nginjek tanah merupakan adat kebiasaan orang Betawi dari zaman dahulu. Biasanya apabila seorang bayi telah lahir dan mencapai umur delapan bulan diadakan upacara khusus yang disebut turun tanah atau nginjek tanah. Adapun maksud dari upacar ini adalah sebagai tanda syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah member kesehatan yang cukup kepada bayi tersebut, orang tua si bayi tersebut mempunyai maksud tersendiri, yaitu berharap agar anak itu mempunyai awal yang baik atau langkah yang baik ketika mulai menginjak tanah. Upacara turun tanah merupakan bukti kasih sayang kedua orang tua kepada anak tersebut. Perhatian yang besar sudah dicurahkan ketika anak itu mulai menginjak tanah dan perhatian selanjutnya tentu saja akna dilanjutkan sampai anak tersebut menginnjak dewasa. Pada kesempatan ini iasanya diadakan selamatan apa adanya, dengan membuat sedekah berupa nasi dengan lauk pauknya serta kue-kue, roti, pisang, dan sebagainya. Banyak sedikitnya makanan yang disediakan tergantung oleh kemampuan orang yang melangsungkan selamatan. Sungguhpun demikian, tidak semua orang Betawi menjalankan upacara tersebut jika seorang anak telah mencapai usia yang ditentukan. Upacara semacam ini tidak hanya terdapat di Betawi. Beberapa daerah di Indonesia mempunyai upacra adat semacam ini, hanya nama dan tata cara pelaksanaannya yang berbeda-beda.

DISKUSI


TERBARU


Ketipung ngroto

Oleh Levyy_pembanteng | 19 Apr 2024.
Alat musik/panjak bantengan

Ketipung Ngroto*** Adalah alat musik seperti kendang namun dimainkan oleh dua orang.Dalam satu set ketipung ngroto terdapat 2 ketipung lanang dan we...

Rek Ayo Rek

Oleh Annisatyas | 19 Apr 2024.
Seni

Lagu Rek Ayo Rek adalah salah satu lagu asli Surabaya. Lagu ini diciptakan dengan bahasa khas "Suroboyo-an" oleh Is Haryanto. Rek Ayo Rek j...

Simpa Odja

Oleh Andi Redo | 05 Apr 2024.
Ornamen

Simpa Odja adalah ornamen wajib dalam setiap upacara di Kerajaan Gowa Tallo. Ornamen ini terdiri dari dua perangkat yang disatukan yaitu "Simpa&...

Ogoh-Ogoh, Dari...

Oleh Dodik0707 | 28 Feb 2024.
tradisi

Ogoh-Ogoh, Dari Filosofi Hingga Eksistensinya Malang - Jelang Hari Raya Nyepi, warga Dusun Jengglong, Desa Sukodadi, Kecamatan Wagir, Kabupaten Mal...

Na Nialhotan (D...

Oleh Batakologi | 06 Feb 2024.
Makanan

Dali Nihorbo atau di Pulau Samosir disebut dengan Na Nialhotan. Dibuat dari susu kerbau yang dimasak dengan garam dan bahan pengental. Ada 3 pilihan...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...